Bibit durian yang bisa ditanam di pot. Tempo/Ika Ningtyas
TEMPO.CO, Banyuwangi - Pusat Penelitian dan Pengembangan Durian Merah Banyuwangi berhasil mengembangkan bibit durian yang boleh dikatakan ajaib.
Bagaimana tidak, pohon ini bisa ditanam dalam pot dengan tinggi maksimal hanya 1,5 meter. Pada usia 4-5 tahun, buahnya bisa dipanen, lebih cepat dibandingkan pohon durian di alam yang panen dalam tujuh tahun.
Tak hanya itu, pemilik apartemen atau rumah susun dapat menanam pohon durian ini. Karena sinar matahari, bisa digantikan dengan memberi cahaya lampu berwarna merah dan ungu, dengan perbandingan 70:30.
"Harga per bibit durian merah pot ini Rp 2,5 juta," kata Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Durian Merah Eko Mulyanto, kepada wartawan, Jumat, 21 Agustus 2015.
Eko menjelaskan, harga mahal karena dia baru melepas bibit tersebut setelah usia satu tahun. “Pembeli mendapatkan transfer ilmu agar pohon durian berhasil berbuah,” kata lulusan diploma fisiologi tanaman dari Institut Pertanian Bogor.
Menurut Eko, satu pohon hanya bisa menghasilkan dua-empat buah durian, tergantung dengan kelebatan daun. Setiap satu buah durian seberat dua kilogram, idealnya memiliki 125-155 lembar daun.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Durian Merah Banyuwangi kini mengembangkan ratusan bibit. Ada 300 bibit durian merah dalam pot milik Eko yang kini diburu pembeli. “Jadi, lahan sempit bukan kendala menanam pohon durian merah,” katanya.
Saat ini produksi durian di Banyuwangi mencapai 3.000 ton per tahun dengan 1.500-1.700 butir di antaranya adalah jenis durian merah.
Dari hasil pendataan, ditemukan sedikitnya 300 pohon durian merah yang tersebar di lima kecamatan. Untuk memenuhi kebutuhan Banyuwangi saja, produksi durian merah masih kurang.
Penelitian dan pengembangan bibit durian merah tersebut telah dirintis sejak tahun 2009. Sebelum mengembangkan pohon dalam pot, Pusat Penelitian dan Pengembangan Durian Merah memperbanyak bibit untuk ditanam di kebun dan ladang.
Hasil persilangan durian merah spesies Durio graveolus dari Kalimantan dan Durio zibhetinus dilakukan oleh alam ratusan tahun lalu.
Varian Zibhetinus ini secara umum menghasilkan durian warna putih atau kuning yang banyak tumbuh di Indonesia serta paling sering dikonsumsi.
