Walhi Minta Ancaman Terhadap Aktivisnya Diselidiki
Reporter
Editor
Jumat, 18 November 2005 01:21 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Chalid Muhammad, menyampaikan keprihatinannya atas adanya ancaman kekerasan terhadap aktivis Walhi di Aceh Tenggara. "Kami menuntut Mabes Polri, Komnas HAM, dan Menteri Kehutanan memberikan jaminan keamanan terhadap aktivis Walhi," kata Chalid, Kamis (17/11).Ancaman terhadap aktivis Walhi, Yashut (47), dan keluarganya sudah dialami sejak September lalu ketika ia bersama tim Walhi melaporkan temuan pembalakan liar di Aceh Tenggara ke Menteri Kehutanan. Ancaman itu meningkat ketika tim dokumentasi pembalakan liar Walhi datang ke Aceh Tenggara.Pada 27 Oktober lalu, kata Chalid, tim dokumentasi Walhi mendapat pesan singkat dari pejabat kepolisian setempat sekitar pukul 22.00 WIB berisi, "Keberadaan kalian sudah diketahui dan jangan lakukan yang macam-macam." Pada saat bersamaan rumah Yashut di Kuta Cane didatangi orang yang meminta Yashut datang ke kantor Pemuda Pancasila pukul 8 pagi dan jika menolak keluarganya akan dihabisi.Pengacara tim pembela aktivis Walhi, Bambang Antariksa, mengatakan teror terhadap aktivis seperti Yashut dan keluarganya dilakukan oleh orang-orang yang terganggu akibat kegiatannya menyelidiki pembalakan liar. "Ironisnya, aktivis yang melakukan upaya penyelamatan lingkungan, khususnya penghentian praktek pembalakan liar tanpa kenal lelah justru mendapatkan ancaman," kata Bambang.Walhi, kata Chalid, menuntut pemerintah segera menyelidiki ancaman terhadap aktivisnya dan juga menindak pelaku pembalakan liar di Aceh Tenggara. Ia juga meminta ada penyelidikan kepada pejabat setempat yang ditengarai oleh Walhi ikut terlibat dalam pembalakan liar.Oktamandjaya