HUT RI Ke-70, Ini Harapan Pengungsi Syiah Sampang

Reporter

Senin, 17 Agustus 2015 17:44 WIB

Keluarga Syiah Sampang menikmati santapan khas lebaran bersama warga lainnya seusai sholat Idul Fitri di dalam kamar di pengungsian rumah susun Jemundo, Sidoarjo (28/8). Sebanyak 300 pengungsi Syiah Sampang harus merayakan Hari raya Idul Fitri di pengungsian karena adanya larangan untuk pulang kampung demi alasan keamanan. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Sidoarjo - Pada hari ulang tahun kemerdekaan RI ke-70, para pengungsi umat Syiah asal Sampang menyampaikan harapannya. Para pengungsi yang sudah lebih dari tiga tahun berada di pengungsian itu berharap pemerintah memberikan kemerdekaan kepada mereka dengan memulangkan ke kampung halamannya.

"Kami berharap kepada pemerintah pada hari kemerdekaan ini agar memulangkan kami ke kampung halaman di Sampang," kata pemimpin pengungsi Syiah Sampang, Iklil Al Milal, di pengungsian, Rumah Susun Puspa Agro, Sidoarjo, Senin sore, 17 Agustus 2015.

Menurut kakak kandung Tajul Muluk, yang juga pemimpin Syiah Sampang, tersebut, saat ini Indonesia belum sepenuhnya merdeka. Sebab, masih ada warga negara yang terusir dari kampung halamannya. "Masak sih masih ada warga yang terjajah di negeri sendiri," ucapnya.

Meski sampai saat ini belum ada upaya serius dari pemerintah untuk memulangkan pengungsi, Iklil mengaku akan tetap memperjuangkan hak-hak pengungsi. "Sampai hak-hak kami hidup di kampung halaman bisa terwujud," ujarnya.

Pengungsi Syiah asal Sampang berada di pengungsian hampir tiga tahun. Sebelumnya, mereka tinggal di Gedung Olah Raga Sampang selama sembilan bulan. Data terakhir Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur, selaku pihak yang mengurusi pengungsi, menunjukkan ada 340 pengungsi dari 34 kartu keluarga.

Umat Syiah Sampang diusir dari kampungnya pada Lebaran 2012. Saat itu ratusan warga Sunni dari Sampang dan Pamekasan menyerang dan membakar puluhan rumah milik warga Syiah di Blu'uran dan Nangkernang. Pembakaran itu menyebabkan satu warga Syiah meninggal.

NUR HADI





Advertising
Advertising

Berita terkait

Setelah 70 Tahun Merdeka, Desa Ini Baru Nikmati Listrik

29 Agustus 2015

Setelah 70 Tahun Merdeka, Desa Ini Baru Nikmati Listrik

Desa di Indonesia ini baru dialiri listrik setelah Republik Indonesia merdeka 70 tahun.

Baca Selengkapnya

Wanita Batak Ini Bekerja di Museum Yahudi Terbesar di Eropa

25 Agustus 2015

Wanita Batak Ini Bekerja di Museum Yahudi Terbesar di Eropa

Wanita berdarah Batak Karo, Anna Sembiring, bekerja di museum sejarah Yahudi terbesar di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ini Gelar untuk Presiden Jokowi dari Sultan Al-Kadrie

22 Agustus 2015

Ini Gelar untuk Presiden Jokowi dari Sultan Al-Kadrie

Sultan Syarif Abdurrachman Al-Kadrie, Raja Kesultanan Pontianak, mengatakan telah menyiapkan gelar khusus untuk Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

HUT RI Ke-70, Tanah Gayo Gelar Pacuan Kuda Tradisional  

19 Agustus 2015

HUT RI Ke-70, Tanah Gayo Gelar Pacuan Kuda Tradisional  

Pacuan kuda berhadiah total Rp 252 juta itu digelar hingga Ahad mendatang.

Baca Selengkapnya

Maria Felicia, Kepincut Upacara Sejak Kecil  

19 Agustus 2015

Maria Felicia, Kepincut Upacara Sejak Kecil  

Sejak usia tiga tahun, Felicia bersama saudaranya bermain upacara bendera dan dia paling sering berperan sebagai pembawa bendera.

Baca Selengkapnya

Paskibraka Maria Felicia Bercita-cita Jadi Jurnalis

19 Agustus 2015

Paskibraka Maria Felicia Bercita-cita Jadi Jurnalis

Maria Felicia Gunawan, siswi kelas XI SMAK Penabur Gading Serpong, terpilih membawa baki duplikat bendera pusaka saat upacara 17 Agustus di Istana.

Baca Selengkapnya

Virzha 'Idol' Kalah Lomba Melukis Gara-gara Warna Gunung  

19 Agustus 2015

Virzha 'Idol' Kalah Lomba Melukis Gara-gara Warna Gunung  

Juri tidak sepakat dengan keputusan Virzha ketika memberi warna pada gunung dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI.

Baca Selengkapnya

Bela Elanto, Roy Suryo Kritik Polisi  

19 Agustus 2015

Bela Elanto, Roy Suryo Kritik Polisi  

Roy menganggap polisi seharusnya bisa membedakan pengawalan untuk urusan kenegaraan dan bukan.

Baca Selengkapnya

Ada Atribut PKI dalam Pawai Kemerdekaan, Ini Kata JK

19 Agustus 2015

Ada Atribut PKI dalam Pawai Kemerdekaan, Ini Kata JK

Kalla mengatakan bahwa peserta tak seharusnya membawa atribut organisasi yang dilarang dalam undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tak Hormat Saat Upacara Bendera, JK: Saya Ikut Undang-Undang

18 Agustus 2015

Tak Hormat Saat Upacara Bendera, JK: Saya Ikut Undang-Undang

JK mengatakan sikapnya saat upacara sama seperti Bung Hatta.

Baca Selengkapnya