TEMPO.CO, Sleman - Keberadaan komunitas Harley Davidson di Yogyakarta dalam rangka memperingati HUT ke-70 kemerdekaan Republik Indonesia ternyata juga dikeluhkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta. Lembaga itu khawatir deru mesin motor besar tersebut dapat merusak konstruksi batu di Kompleks Candi Prambanan.
Kepala Seksi Pelindungan Pengembangan dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta Dwi Wahyu Astuti mengatakan pihaknya saat ini sedang mengevaluasi dan meneliti dampak suara motor Harley terhadap candi-candi di Prambanan. Menurut dia, suara kendaraan bermotor di atas 70 desibel bisa mempengaruhi konstruksi batu-batu candi. "Kalau terlalu menderu-deru bisa mempengaruhi dan getarannya bisa menimbulkan kerusakan," ujarnya, Senin, 17 Agustus 2015.
Sebelumnya, keberadaan komunitas Harley Davidson di Yogyakarta menimbulkan protes sejumlah kalangan di kota itu. Seorang aktivis, Elanto Wijoyono, bahkan memberanikan diri menghentikan konvoi ratusan motor besar itu di perempatan Condong Catur, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Dia menghentikan konvoi karena merasa para pengendara Harley Davidson telah bertindak sewenang-wenang dengan menerobos lampu lalu lintas. Komunitas Harley itu berada di Yogyakarta untuk mengikuti acara Jogja Bike Rendezvous yang bertepatan dengan peringatan 70 tahun kemerdekaan RI.
Astuti mengatakan jika dalam penelitian nantinya ada efek suara yang bisa berpotensi merusak konstruksi, maka pihaknya tidak akan memperbolehkan lagi pergelaran dengan suara yang menggelegar seperti itu. "Izin dari pusat, tidak diperbolehkan di area candi, tetapi di lapangan Brahma," ujarnya.
"Kami akan evaluasi apakah suara itu menggangu kelestarian candi kami," kata dia. Dia menambahkan, bahkan terjun payung pun juga sebenarnya dilarang di lokasi candi. Sebab, bisa saja penerjun menyangkut di puncak candi.
Koordinator Masyarakat Advokasi Budaya Jhohanes Marbun mengatakan suara keras akan menimbulkan kerusakan pada bangunan, terutama konstruksi batu candi. Apalagi candi merupakan bangunan kuno. "Juga tidak ada korelasi tema secara substansi antara yang diusung oleh Candi Prambanan dengan konsep yang diusung oleh acara itu," kata dia.
Berdasarkan informasi yang Tempo kumpulkan, suara motor Harley Davidson dengan knalpot standar berkisar antara 72-83 desibel, tergantung jenisnya. Suara itu dikeluarkan dalam kondisi gas motor didiamkan atau motor tak dijalankan. Sementara suara motor Harley dengan knalpot variasi bisa mencapai di atas 100 desibel.
M SYAIFULLAH
Berita terkait
Cerita dari Kampung Arab Kini
14 hari lalu
Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaBegini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X
17 hari lalu
Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi
Baca SelengkapnyaErina Gudono Dijagokan Gerindra Jadi Calon Bupati Sleman, Ini Profil Kabupaten Sleman
53 hari lalu
Kabupaten Sleman adalah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain panorama, Kabupaten Sleman juga kaya akan warisan budaya yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaMenengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta
54 hari lalu
Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755
Baca SelengkapnyaJika Erina Gudono Maju Pilkada 2024, Bisakah Ulangi Sukses Menantu Jokowi Lainnya, Bobby Nasution Wali Kota Medan?
54 hari lalu
Erina Gudono, istri Kaesang sebagai salah satu kandidat calon Bupati Sleman dalam Pilkada 2024 dari Partai Gerindra. Ulangi menantu Jokowi di Medan?
Baca SelengkapnyaDI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah
58 hari lalu
Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram
Baca SelengkapnyaKetua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan
4 Maret 2024
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaCalendar of Event Sleman, Labuhan Merapi dan Sleman Temple Run Masih Jadi Andalan
25 Januari 2024
Kabupaten Sleman akan menggelar 120-an event sepanjang 2024, dari MICE, musik, budaya, sampai olahraga dan keagamaan.
Baca SelengkapnyaBadai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan
20 Januari 2024
Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.
Baca SelengkapnyaYogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu
4 Januari 2024
BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.
Baca Selengkapnya