Pesawat Trigana Air Service Jenis Twin Otter dengan nomor registrasi PK-YRF sebelum lepas landas dari Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua menuju Bandara Puncak Jaya, Papua, beberapa waktu lalu. ANTARA/Chanry Andrew Suripatty
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Jenderal Polisi Badrodin Haiti menduga penyebab hilangnya pesawat Trigana Air Service tipe ATR 42 call sign PK-YRN karena terhalang perbukitan saat terbang menuju Oksibil.
"Kalau mau ke Oksibil itu biasanya melintasi bukti. Mungkin cuacanya jelek, gunung itu yang mungkin menjadi penghambat," kata Badrodin seusai menghadiri acara perayaan Ulang Tahun Pramuka di Cibubur, Ahad, 16 Agustus 2015.
Badrodin mengatakan pesawat tersebut seharusnya mendarat pukul 15.15 tapi hingga kini belum juga mendarat. Kepolisian akan segera melakukan pencarian.
Tapi menurut Badrodin, pencarian tidak mungkin dilakukan sore ini karena cuaca yang tidak mendukung. "Cuaca tidak memungkinkan untuk melakukan pencarian. Biasanya setelah jam 13.00, cuaca memang jelek," katanya.
Kepolisian, kata Badrodin, akan memberikan bantuan yang dibutuhkan untuk melakukan pencarian. "Kalau kita bisa kerahkan helikopter ya kita kerahkan."
Pesawat Trigana Air dilaporkan hilang kontak dalam penerbangan rute Sentani-Oksibil, Papua siang tadi. Pesawat hilang sejak pukul 14.55 WIT. Pesawat dijadwalkan tiba di Oksibil pukul 14.16 WIT. Namun pada pukul 14.55 pesawat itu hilang kontak.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
1 jam lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.