TEMPO Interaktif, Karanganyar:Sebanyak 40 persen angkutan dari berbagai jenis di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng) tidak lagi beroperasi. Para pengelola angkutan memilih tidak mengoperasikan armadanya karena biaya operasional yang tinggi pasca kenaikan harga BBM. "Para pemilik angkutan memilih mengurangi jumlah armadanya yang beroperasi daripada terus merugi. Jumlahnya sekitar 40 persen dari total angkutan di Karanganyar," ungkap Sri Ujianto, Kepala Sub Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kantor DLLAJ Karanganyar, Selasa (15/11). Pengurangan jumlah armada itu sebenarnya sudah dilakukan sejak harga BBM naik awal Oktober lalu. Tapi menjelang lebaran banyak yang kembali beroperasi. "Kini setelah lebaran usai, para pemilik angkutan kembali mengandangkan armadanya," ujar Ujianto. Dari data di Kantor DLLAJ Karanganyar, jumlah angkutan yang terdaftar mencapai 1.025 unit dari berbagai jenis. Tidak beroperasinya armada itu tidak berpengaruh terhadap penumpang. Karena menurut Ujianto, jumlah penumpang juga mengalami penurunan setelah kenaikan BBM. Anas Syahirul