TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo tidak menandatangani prasasti peresmian pembangunan tujuh megaproyek gedung di kompleks DPR. Jokowi hanya melihat-lihat museum setelah pidato nota keuangan dan mengunjungi museum lokasi berdirinya prasasti megaproyek tadi selama 15 menit.
Ketua Tim Implementasi Reformasi Birokrasi Parlemen sekaligus Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan Presiden Joko Widodo ingin memastikan proyek terlihat terlebih dulu. "Beliau ingin proyek itu tampak dan clear dulu,” kata Fahri di gedung MPR/DPR, Jumat, 14 Agustus 2014.
Proyek Dewan ini akan menghabiskan dana sekitar Rp 124 miliar. Dewan mengungkapkan rencana proyek pembangunan kawasan terpadu parlemen pada Maret lalu. Rencana itu, kata Fahri, bertujuan untuk mengangkat kewibawaan DPR. Mereka menggagas museum, perpustakaan, pusat kunjungan parlemen, pusat kajian legislasi, Alun-alun Demokrasi, gedung ruang tenaga ahli dan anggota dewan, serta kawasan permukiman Dewan.
Prasasti ini menjadi simbol pembangunan tujuh gedung tadi. Dalam pidato pembukaan sidang DPR 2015-2016, Ketua DPR Setya Novanto meminta Presiden menandatangani prasasti pembangunan tujuh megaproyek tersebut. Namun, ketika mengunjungi museum, Jokowi tak membubuhkan tanda tangan. Ia hanya melihat-lihat proyek tersebut bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan pimpinan DPR selama sekitar 15 menit.
Lima pemimpin DPR sempat meresmikan titik lokasi pembangunan Alun-alun Demokrasi. DPR juga sudah merombak tampilan museum di lantai 2 gedung MPR. Sebuah prasasti pencanangan pembangunan telah disiapkan, lengkap dengan nama Ketua DPR Setya Novanto dan Joko Widodo, tertanggal 14 Agustus 2015.
"Yang penting kami sudah jelaskan kepada Presiden bahwa DPR punya sejarah panjang," ujar Fahri. "Tapi, suatu hari citra politik kita menurun, makanya perlu museum agar masyarakat mengingat."
Juru bicara Presiden, Teten Masduki, enggan mengkonfirmasi alasan Jokowi tak meneken prasasti tersebut.
ANANDA TERESIA | PUTRI ADITYOWATI
Berita terkait
Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo
2 menit lalu
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo
Baca SelengkapnyaPSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP
30 menit lalu
Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.
Baca SelengkapnyaKata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan
1 jam lalu
Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN
3 jam lalu
Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak
3 jam lalu
Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi
4 jam lalu
Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.
Baca SelengkapnyaBahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol
5 jam lalu
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang
8 jam lalu
Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung
10 jam lalu
Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.
Baca SelengkapnyaDiperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia
20 jam lalu
Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%
Baca Selengkapnya