Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli (kedua dari kiri) berbincang dengan Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution (kiri) sebelum pengambilan sumpah jabatan di Istana Negara, Jakarta, 12 Agustus 2015. Menteri yang diberhentikan adalah Menteri Koordinator Perekonomian Sofjan Djalil, Menteri Koordinator Maritim Indroyono Susilo, Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Rizal Ramli telah melakukan serah terima jabatan sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman di Gedung Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) pada Kamis, 13 Agustus 2015. Acara tersebut berlangsung molor. Sebelumnya dijadwalkan pada 08.30 WIB, tetapi baru berlangsung pukul 10.00 WIB.
Dalam acara tersebut bekas Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo menyampaikan pidato yang berisi pujian kepada Rizal Ramli. "Pak Jokowi sudah tepat memilih Pak Rizal Ramli karena memiliki keunggulan," ujar Indroyono.
Indroyono mengatakan bahwa Rizal memiliki kemampuan kuat di bidang ekonomi dan teknik. Selain itu, ujar Indroyono, Rizal juga telah berpengalaman dalam mengkoordinasi sejumlah kementerian. Pasalnya, Rizal merupakan bekas Menteri Koordinator bidang Perekonomian.
"Tidak perlu khawatir karena beliau sudah berpengalaman dan sudah tahu caranya berlari cepat," ujar Indroyono.
Rizal kemudian membalas sambutan Indroyono dengan sejumlah pujian. "Mas Indroyono ini teman dekat waktu di ITB. Orang yang baik, enggak neko-neko," ujar Rizal.
Rizal juga mengungkapkan rasa kagumnya kepada Indroyono karena telah membangun Menkomaritim. "Kementerian ini baru 10 bulan umurnya. Enggak punya kantor dan budget, tapi dia sudah bisa mengumandangkan dan mengimplementasikan visi dan misi Presiden Jokowi," ujar Rizal.
Acara serah terima jabatan tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri, di antaranya Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Menteri Perdagangan Thomas Lembong.
