HUT RI Ke-70, Ada Pameran Foto Asmat di Rumah Budaya Jawa

Reporter

Rabu, 12 Agustus 2015 16:04 WIB

Tarian yang dibawakan oleh suku Asmat memeriahkan festival budaya di Agat, Papua, Selasa (13/10). Foto: REUTERS/Muhammad Yamin

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah aktivis memamerkan 90 foto tentang Suku Asmat, Papua. Foto-foto itu adalah hasil jepretan tiga aktivis dari organisasi non-pemerintah di bidang pemberdayaan masyarakat, Yayasan SATUNAMA. Ada juga foto karya anggota Keuskupan Agats di Papua.

Pameran foto bertajuk Mengeja Asmat: Budaya, Perempuan, dan Anak digelar di Java Poetry “Rumahnya Budaya Jawa”, Yogyakarta, 12-18 Agustus 2015. Ini merupakan pameran kali kedua. Yayasan SATUNAMA sebelumnya menggelar pameran yang sama di Balai Soedjatmoko, Solo.

Mereka yang pameran yakni Maria Sucianingsih, Asep Nanda Paramayana, Peter P. Sarkol, Vallens Aji Sayekti, dan Ronaldus Mbrak. Di pedalaman Asmat, mereka menyatu dan bersahabat dengan alam. “Kami memotret keseharian Suku Asmat,” kata Koordinator pameran Asep Nanda Paramayana di Java Poetry, Rabu, 12 Agustus 2015.

Maria Sucianingsih menampilkan foto berjudul Dalam Gendongan Mama. Obyek dalam foto itu diambil di kampung Sa Er dan Bakase, Papua. Seorang ibu di depan bangunan berdinding kayu menggendong anak. Ibu itu tersenyum. Maria juga memotret suku Asmat yang sedang menari dalam foto berjudul Mengeja Eksistensi Asmat.

Perempuan-perempuan Asmat mengenakan rumbai-rumbai dan bertelanjang dada digambarkan menari. Mereka bersuka cita. Maria menampilkan narasi tentang menari, yang menjadi bagian ritual Suku Asmat. Kostum, hiasan, dan gerakan yang ekspresif dan spontan adalah bagian dari Asmat.

Sedangkan, Asep menampilkan 15 foto. Satu di antaranya adalah foto rumah memanjang, yang penuh Suku Asmat. Rumah itu disebut rumah Bujang atau Jew. Bangunan ini merupakan balai desa, yang digunakan lelaki Asmat berkumpul dan berembug untuk merencanakan upacara adat maupun acara keagamaan. Rumah Bujang menggambarkan kehidupan Suku Asmat yang dekat dengan alam.

Selain foto, pameran itu juga menampilkan lukisan kulit kayu, ukiran khas Asmat, tas, dan pentas kesenian. Penampilan kesenian di antaranya adalah seni tradisional Asmat dan pentas seni anak-anak Kali Code.

Asep mengatakan sejak tahun 2006, Yayasan SATUNAMA melakukan riset tentang Papua. Daerah itu menarik dengan peradabannya yang berumur tua. Kini, Suku Asmat mengalami peralihan budaya. Asep mencontohkan peralihan budaya itu pada sisi pemenuhan kebutuhan pangan.

Sagu yang menjadi makanan pokok Suku Asmat banyak ditukar dengan mie instan. Ikan yang mereka tangkap juga banyak dijual untuk membeli ikan dalam kaleng. Suku Asmat juga harus mengatur sistem pemerintahan lokal dan infrastruktur setelah menjadi kabupaten pada 2003. Padahal, ada keterbatasan kapasitas untuk mengelola potensi alam dan sumber daya manusia.

Koordinator Lembaga Java Poetry, Arifin menyambut baik pameran foto tentang Suku Asmat. Java Poetry menjadi ruang untuk kegiatan seni budaya Jawa. Di antaranya pertunjukan wayang orang, kelas kursus tari, ketoprak, dan kelas Bahasa Jawa. Pameran foto tentang Suku Asmat, kata dia, cocok digelar menyambut peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. “Acara ini menyajikan persaudaraan dari bingkai nusantara,” kata dia.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Setelah 70 Tahun Merdeka, Desa Ini Baru Nikmati Listrik

29 Agustus 2015

Setelah 70 Tahun Merdeka, Desa Ini Baru Nikmati Listrik

Desa di Indonesia ini baru dialiri listrik setelah Republik Indonesia merdeka 70 tahun.

Baca Selengkapnya

Wanita Batak Ini Bekerja di Museum Yahudi Terbesar di Eropa

25 Agustus 2015

Wanita Batak Ini Bekerja di Museum Yahudi Terbesar di Eropa

Wanita berdarah Batak Karo, Anna Sembiring, bekerja di museum sejarah Yahudi terbesar di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ini Gelar untuk Presiden Jokowi dari Sultan Al-Kadrie

22 Agustus 2015

Ini Gelar untuk Presiden Jokowi dari Sultan Al-Kadrie

Sultan Syarif Abdurrachman Al-Kadrie, Raja Kesultanan Pontianak, mengatakan telah menyiapkan gelar khusus untuk Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

HUT RI Ke-70, Tanah Gayo Gelar Pacuan Kuda Tradisional  

19 Agustus 2015

HUT RI Ke-70, Tanah Gayo Gelar Pacuan Kuda Tradisional  

Pacuan kuda berhadiah total Rp 252 juta itu digelar hingga Ahad mendatang.

Baca Selengkapnya

Maria Felicia, Kepincut Upacara Sejak Kecil  

19 Agustus 2015

Maria Felicia, Kepincut Upacara Sejak Kecil  

Sejak usia tiga tahun, Felicia bersama saudaranya bermain upacara bendera dan dia paling sering berperan sebagai pembawa bendera.

Baca Selengkapnya

Paskibraka Maria Felicia Bercita-cita Jadi Jurnalis

19 Agustus 2015

Paskibraka Maria Felicia Bercita-cita Jadi Jurnalis

Maria Felicia Gunawan, siswi kelas XI SMAK Penabur Gading Serpong, terpilih membawa baki duplikat bendera pusaka saat upacara 17 Agustus di Istana.

Baca Selengkapnya

Virzha 'Idol' Kalah Lomba Melukis Gara-gara Warna Gunung  

19 Agustus 2015

Virzha 'Idol' Kalah Lomba Melukis Gara-gara Warna Gunung  

Juri tidak sepakat dengan keputusan Virzha ketika memberi warna pada gunung dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI.

Baca Selengkapnya

Bela Elanto, Roy Suryo Kritik Polisi  

19 Agustus 2015

Bela Elanto, Roy Suryo Kritik Polisi  

Roy menganggap polisi seharusnya bisa membedakan pengawalan untuk urusan kenegaraan dan bukan.

Baca Selengkapnya

Ada Atribut PKI dalam Pawai Kemerdekaan, Ini Kata JK

19 Agustus 2015

Ada Atribut PKI dalam Pawai Kemerdekaan, Ini Kata JK

Kalla mengatakan bahwa peserta tak seharusnya membawa atribut organisasi yang dilarang dalam undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tak Hormat Saat Upacara Bendera, JK: Saya Ikut Undang-Undang

18 Agustus 2015

Tak Hormat Saat Upacara Bendera, JK: Saya Ikut Undang-Undang

JK mengatakan sikapnya saat upacara sama seperti Bung Hatta.

Baca Selengkapnya