Khofifah Yakin Tak Ada Perpecahan di Tubuh Nahdlatul Ulama

Reporter

Jumat, 7 Agustus 2015 22:01 WIB

Mensos saat berada Khofifah Indar Parawansa, di rumah dinas Mensos kawasan jalan Widya Chandra, Jakarta, 20 Juli 2015. Kemensos juga menyiapkan lokasi pengungsian untuk 38 kepala keluarga, di sekitar lokasi yang kehilangan tempat tinggal. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Batu-Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa berharap organisasi kemasyarakatan terbesar di Indonesia itu tak terpecah belah pascamuktamar di Jombang. Khofifah memandang kericuhan selama muktamar berlangsung sebagai sebuah dinamika dalam organisasi.


"Saya yakin Gus Sholah (KH Salahudin Wahid) dan KH Hasyim Muzadi akan menjaga kekompakan NU agar tak terpecah belah," ujar Khofifah usai menghadiri acara Kongres Anak Indonesia di Batu, Jawa Timur, Jumat 7 Agustus 2015.


Menurut Menteri Sosial itu kritik dan protes peserta muktamar justru baik untuk membangun NU ke depan. Sehingga suara dari pengurus wilayah dan pengurus cabang wajib didengar. "Ada ruang untuk mengkritisi, jika tak ada (ruang) itu malah kemunduran dalam organisasi," ujarnya.


Khofifah menuturkan suara dari bawah menjadi sumber inspirasi untuk memperbaiki dan membangun NU. Mengenai mekanisme ahlul walli wal aqdi (ahwa) yang menjadi polemik di arena muktamar, kata Khofifah, seharusnya tak perlu diperdebatkan karena sudah disepakati akan diterapkan pada muktamar berikutnya. "NU organisasi besar, sistem NU mengajarkan tertib berorganisasi. Mestinya masalah ini dijadikan rujukan lajnah dan badan otonom," ujarnya.


Khofifah masih percaya bahwa semangat Gus Solah dan Hasyim Muzadi yang tidak mengakui hasil muktamar justru untuk memperbaiki organisasi. "Jauh dari pikiran beliau-beliau untuk membikin NU tadingan," ujarnya.


Advertising
Advertising

Sebelumnya pada Kamis kemarin Hasyim menyebut PBNU vakum sampai digelar muktamar berikutnya, sehingga otomatis produk muktamar tidak diakui. PWNU dan PCNU memiliki kewajiban mengadakan muktamar ulang sesuai konstitusi. "Jangan ada tokoh yang mengatasnamakan PBNU, karena PBNU tak ada," ujar Hasyim.


Meski demikian Hasyim menegaskan bahwa tak ada perpecahan di tubuh NU, apalagi timbul niat menggelar muktamar tandingan. Menurutnya gerakan yang dilakukan ini merupakan upaya pemurnian terhadap penyusupan ideologi, aliran pemikiran yang merusak keimanan NU, terutama keterlibatan partai politik dalam muktamar.


EKO WIDIANTO

Berita terkait

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

3 Oktober 2022

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

Kemenag memberikan besaran bantuan mulai dari Rp 50-200 juta. Pendaftaran ditutup hingga akhir Oktober. Simak cara dan syaratnya.

Baca Selengkapnya