TEMPO Interaktif, Jakarta:Sejumlah anggota DPR dari Komisi I yang membidangi masalah pertahanan, berencana meninjau langsung kondisi keamanan di Poso, Sulawesi Tengah yag bergolak sepekan terakhir ini.Rencana kunjungan itu akan segera disampaikan kepada pimpinan Komisi I untuk direalisasikan secepatnya. "Ini tidak bisa dibiarkan, tampaknya ada agenda tersembunyi untuk menjadikan Poso Aceh ke dua lewat aksi terorisme," kata politikus Fraksi Kebangkitan Bangsa, A.S. Hikam, kepada wartawan, Rabu (9/11). Ia juga meminta polisi menyidik kasus pemenggalan dan penembakan siswi SMA di Poso sampai tuntas. "Kalau pelakunya sudah tertangkap, harus diungkap pula siapa yang menyuruh membunuh," katanya. Hikam khawatir, tidak terungkapnya dalang pelaku dan motif tindakan itu akan menyebabkan berulangnya kekerasan serupa di masa depan. Dihubungi terpisah, politikus Fraksi Golkar, Yuddy Chrisnandi, mengkhawatirkan gelombang kekerasan yang terus-menerus mengancam masyarakat Poso belakangan ini akan menggerus kepercayaan rakyat kepada pemerintah. "Kalau rakyat merasa pemerintah tidak bisa memberi rasa aman, mereka akan bertindak sendiri-sendiri untuk melindungi kelompoknya. Jika itu terjadi akan muncul anarkisme sosial," katanya. Yuddy meminta Presiden Yudhoyono memberi target waktu kepada para pejabat bidang keamanan yang bertanggung jawab, untuk secepatnya mengungkap kasus Poso. "Kalau dalam 7X24 jam mereka gagal, pejabat yang terkait sampai Menkopolkam harus mundur," katanya. Tidak hanya itu, ia juga meminta agar pemerintah menyiapkan sebuah upaya terpadu yang melibatkan seluruh instansi terkait untuk menyelesaikan konflik Poso secara komprehensif. "Harus ketemu akar masalahnya supaya tidak terus berulang-ulang seperti sekarang," katanya. Wahyu Dhyatmika dan Yophiandi