Pendaki Dilarang 17-an di Puncak Merapi, Begini Bahayanya

Reporter

Editor

Harun Mahbub

Kamis, 6 Agustus 2015 16:16 WIB

Pendaki memadati puncak Gunung Merapi untuk melihat pesona kawah dan matahari terbit di Gunung Merapi, Boyolali, Jawa Tengah, 17 Agustus 2014. Gunung dengan ketinggian 2968 mdpl, ramai dikunjungi para pendaki untuk merayakan HUT RI ke-69 di puncak Merapi. ANTARA/Teresia May

TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Pengembangan dan Penelitian Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengimbau para pendaki tidak mendaki sampai puncak Gunung Merapi untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus. Pertimbangannya faktor keselamatan. "Material vulkanik sisa erupsi 2010 masih banyak di puncak," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta I Gusti Made Agung Nandaka, di Yogyakarta, Kamis, 6 Agustus 2015.

Nandaka mengatakan, material vulkanik sisa erupsi dari letusan Merapi pada 2010 mudah longsor karena struktur tanahnya yang labil. Potensi bahaya lain adalah sewaktu-waktu ada embusan asap solvatara yang bisa membahayakan para pendaki. Dari data BPPTKG per April 2015, material sisa erupsi sebanyak 44 juta meter kubik. Material itu berada di sekeliling gunung api yang tergolong aktif itu.

Kasus Asisten Cantik Bos XL
Asisten Cantik Bos XL Dibunuh: Inilah yang Bikin Terbongkar
Hilang 9 Bulan, Asisten Cantik Presdir XL Ternyata Dibunuh!


Namun, kata Nandaka, pendakian tetap diperbolehkan. Tetapi hanya sampai ke pos Pasar Bubrah. Jarak hingga ke puncak sekitar satu kilometer. "Justru di Pasar Bubrah ada lokasi luas untuk upacara," kata nya. Saat ini, pihaknya telah memasang tanda-tanda pendakian atau tanda petunjuk. Rambu peringatan dan petunjuk itu berada di beberapa pos pendakian, seperti melalui Selo, Boyolali, Jawa Tengah.

Di Pasar Bubrah juga dipasangi rambu-rambu tanda pendakian. Selain itu, BPPTKG menggandeng Taman Nasional Gunung Merapi untuk memantau aktivitas pendakian ini. Sudah disiapkan dan dipasang sebanyak 15 kamera jarak jauh untuk pengamatan aktivitas Merapi. Sebanyak tiga kamera juga dipasang di puncak gunung itu. Pemantauan itu secara real time bisa dilihat di ruang kontrol pos pemantauan.

Skandal Gatot dan Istri Muda
Gatot-Istri Muda Sewa Konsultan Hukum, Ini Tarif OC Kaligis
Gubernur Sumut dan Istrinya Resmi Ditahan KPK


Sedikitnya 15 unit CCTV dipakai untuk pengamatan aktivitas Merapi, yang 12 di antaranya dipasang di hulu sungai di kaki Merapi dan tiga lainnya di wilayah puncak. Ketua Harian Tim Search and Rescue Yogyakarta Fery Ardiyanto mengingatkan pendaki supaya memiliki kemampuan mendaki. Sebab, jika tidak, akan membahayakan diri sendiri. Jangan sampai terjadi musibah seperti beberapa bulan lalu ada pendaki yang jatuh ke dalam kawah.

MUH. SYAIFULLAH

Berita Menarik Lainnya
Gadis Go-Jek Cantik Ternyata Punya Rahasia, Ini Pengakuannya
Gadis Ini Kirim Surat ke Mendiang Ayah, dan Dapat Balasan

Berita terkait

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

1 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

6 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

14 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

21 jam lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

1 hari lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya