Polemik Pilkada Pasangan Calon Tunggal, Pemerintah Akan Lobi Parpol

Reporter

Editor

Febriyan

Kamis, 6 Agustus 2015 04:29 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas Pelaksanaan Pilkada Serentak di Kantor Presiden Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 23 Juli 2015. Presiden menyatakan pelaksanaan Pilkada Serentak pada 9 Desember 2015 harus berjalan lancar dan aman. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO , Bogor - Presiden Joko Widodo mengatakan perpanjangan masa pendaftaran calon kepala daerah akan digunakan pemerintah untuk melobi partai politik agar mau mengusung pesaing para pasangan calon tunggal. Pemerintah dan KPU sepakat memperpanjang lagi waktu pendaftaran di tujuh daerah dengan pasangan calon tunggal selama tujuh hari.

"Ya, tentunya saja menyampaikan kepada ketua-ketua partai agar daerah-daerah yang masih satu calon itu bisa ditambah calon yang lainnya," ujar Jokowi di Istana Bogor, Rabu, 5 Agustus 2015.

Jokowi optimistis tujuh hari ke depan ini tak ada lagi daerah dengan pasangan calon tunggal. Ia mencontohkan Kabupaten Bolaang Mongondala Timur, yang awalnya tak memiliki calon sama sekali. Namun, setelah masa pendaftaran diperpanjang, kabupaten tersebut kini memiliki tiga pasang calon kepala daerah. "Misalnya seperti itu, kan nyata ada muncul dua atau tiga, kita tunggu dulu," ujarnya.

Ketua Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan memastikan akan memaksa kadernya di daerah mendukung calon kepala daerah. Ia melarang ada pemboikotan para calon kepala daerah inkumben. Seperti di Surabaya, kata Zulkifli, PAN telah bersedia memberi dukungan, tapi calon wakilnya malah menghilang. "Itu kan tidak terpikirkan, dengan perpanjangan waktu ini, kita cari lagi pemecahan agar bisa berlanjut ini pilkadanya, tidak merugikan rakyat, itu yang penting," katanya.

Senada dengan Zulkifli, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat yang juga petinggi Partai Golkar, Setya Novanto, akan mendorong partainya untuk mendukung calon lain agar tak ada pasangan calon tunggal. "Kita minta semua partai kita nanti yang masih berhubungan calon tunggal bisa memberikan calon supaya tak jadi tunggal," ujarnya.

Adapun tujuh daerah tersebut adalah Kabupaten Blitar, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Mataram, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kota Surabaya, Kabupaten Pacitan, dan Kota Samarinda.

TIKA PRIMANDARI

Berita terkait

Dirut PLN Jelaskan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

4 menit lalu

Dirut PLN Jelaskan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

53 menit lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

3 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

18 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

21 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

1 hari lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya