Kisah Unik Pilkada, Pasangan Calon Hilang dan Mahar Selangit  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 5 Agustus 2015 07:13 WIB

TEMPO/Arif Fadillah

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan kepala daerah Kota Surabaya akhirnya diundur gara-gara alasan menggelikan pesaing Wali Kota Risma. Penantang Risma yang diusung Partai Demokrat, Dhimam Abror Djuraid dan Haries Purwoko, mundur saat hari akhir pendaftaran.

Haries Purwoko, yang berlatar belakang pengusaha, menghilang ketika pendaftaran. "Saya tidak akan kembali (ke kantor KPU) dan memastikan mengundurkan diri dari pencalonan sebagai Wakil Wali Kota Surabaya," kata Haries kepada para wartawan, Senin malam, 3 Agustus 2015.

Tidak mau disebut sebagai calon boneka, keluarga Haries langsung kecewa. Ibunya langsung menelepon dan memintanya mengundurkan diri. "Jadi saya pastikan tidak ada alasan lain," ujar Ketua Pemuda Pancasila Surabaya ini.

Ketua Partai Demokrat DPD Jawa Timur Soekarwo membenarkan alasan Haries. "Pak Haries tidak boleh karena keluarganya keberatan. Tadinya tidak datang-datang, terus dia datang lapor bahwa keluarganya tidak mengizinkan,” tuturnya

Lain lagi pilkada Kabupaten Pacitan. Sekarang giliran Koalisi Pacitan Bersatu, yang terdiri atas PDI Perjuangan, PAN, Hanura, Gerindra, dan Golkar, karena alasan sepele menyebabkan pilkada diundur.

Mirip dengan kejadian di Surabaya, partai pengusung hanya menghadirkan Suyatno, calon bupati. Sedangkan Effendi Budi Wirawan sebagai calon wakil bupati tidak menunjukkan batang hidungnya.

Ketua Hanura Kota Pacitan Nur Sigit Efendi kelabakan menghubungi ponsel sang calon wakil itu. "Sebenarnya diangkat (diterima), tapi tidak ada yang bicara," ucap Nur Sigit.

Lain lagi yang terjadi pada pilkada Kota Depok. Bakal calon Wali Kota Depok Rudisamin mengaku ditipu pengurus cabang PDIP. "Saya dipaksa untuk menyetor duit Rp 300 juta. Katanya untuk survei," kata Rudisamin kepada Tempo, 3 Juli 2015.

Uang itu, kata Rudisamin, untuk mengerek hasil survei. "Bukti transfernya ada. Saya siap bersaksi," ucapnya. Hasilnya, meskipun sudah menyetor sejumlah uang yang diminta, nama Rudisamin tidak muncul sebagai penantang pasangan Idris Abdul Shomad-Pradi Supriatna yang diusung Gerindra dan PKS.

Pilkada Tasikmalaya pun diakhiri kisah lucu. Kebalikan dari Pacitan, saat mendaftarkan calonnya, Partai Demokrat tak menghadirkan calon bupati. Mereka hanya membawa calon wakil bupati.

Pada pendaftaran, Demokrat mencalonkan Nandang Gaoshul sebagai calon bupati dan Rumimat, calon Gerindra untuk wakil Bupati. Rumimat, yang juga Ketua DPRD Tasikmalaya, tidak datang pada pendaftaran dengan alasan pertimbangan para kiai.

"Sikap yang diambil atas dasar pertimbangan berbagai pihak, para ulama dan kiai," ujar Ketua Gerindra Tasikmalaya Ujang Abdul Hak.

EVAN (PDAT, Sumber Diolah Tempo)

Berita terkait

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

3 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

4 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

5 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

7 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

10 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

10 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

11 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

14 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

14 hari lalu

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

16 hari lalu

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.

Baca Selengkapnya