Pilkada Surabaya Gagal, Kubu Risma Ungkap Biang Keroknya

Reporter

Selasa, 4 Agustus 2015 21:22 WIB

Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana bergandengan tangan usai jumpa pers terkait pemilihan walikota di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, 26 Juli 2015. Diusung oleh Partai PDI Perjuangan, pasangan incumbent Risma-Wisnu maju dalam Pilwali 2015 yang akan berlangsung pada 9 Desember 2015. FULLY SYAFI

TEMPO.CO, Surabaya-Calon Wakil Wali Kota Surabaya inkumben, Wisnu Sakti Buana, menuding Koalisi Majapahit yang berisi gabungan lima partai politik besar sengaja mendesain agar pemilihan kepala daerah ditunda. Tudingan tersebut berkaitan dengan hanya ada satu pasang calon yang mendaftar ke KPU setempat, yakni wali kota inkumben Tri Rismaharini berpasangan dengan dirinya.

Wisnu, yang juga Ketua PDI Perjuangan Kota Surabaya, menengarai sejak awal dideklarasikan, sudah ada tanda-tanda bahwa Koalisi Majapahit bakal menjegal pilkada di Surabaya. "Telah terbukti siapa biang keroknya, masyarakat harus melihat itu sebagai langkah politik yang sangat merugikan,” kata Wisnu, Selasa, 4 Agustus 2015. Wisnu akan berpasangan dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Menurut Wisnu, ditundanya pilkada Surabaya tidak ada kaitannya dengan strategi politik yang dimainkan PDI Perjuangan. Justru situasi ini disebabkan oleh sikap gamang Koalisi Majapahit mencalonkan jagonya mengingat elektabilitas Risma sangat tinggi. Padahal mereka terdiri atas Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PKB dan PKS.

Baca juga:
EKSKLUSIF: Abror Tetap Maju Tantang Risma di Pilkada 2017
EKSKLUSIF: Ini Alasan Abror Nekat Tantang Risma

Semestinya, kata Wisnu, sebagai gabungan dari enam partai politik, mesin Koalisi Majapahit bisa bergerak menandingi inkumben. Wisnu melihat Koalisi Majapahit hanya koar-koar di media masa dan tidak berani mengusung pasangan caloni. “Padahal mereka mengklaim mewakili warga Surabaya yang berhak memilih calon pemimpinnya,” kata dia.

Ketua Kelompok Kerja Koalisi Majapahit A.H. Tony balik menuding ditundanya pilkada Surabaya karena kesalahan PDIP sendiri. Politikus Partai Gerindra ini ganti menuding PDI Perjuangan bermanuver di tingkat elite partai politik sehingga Koalisi Majapahit terpecah belah.

Buktinya, menurut Tony, rekomendasi calon yang diusung hanya diputusakan oleh PAN dan Partai Demokrat di tingkat pusat. Sehingga pengurus di tingkat daerah hanya menurut saja. “Ada kekuatan politik yang lebih besar yang mengendalikan proses pilkada ini, jadi tolong jangan menuduh Koalisi Majapahit,” katanya. (Lihat Video Mantan Koruptor Percaya Diri Ikut Pilkada)

Tony menklaim, Koalisi Majapahit masih solid dan tidak pecah. Ia menyalahkan PAN dan Demokrat yang mengusung bakal calon Dhimam Abror dan Haries Purwoko -meski akhirnya batal- karena hanya mengikuti instruksi elite partai. “PAN dan Demokrat tingkat Surabaya memina maaf kepada Koalisi Majapahit karena hanya menjalankan perintah,” kata dia. (Video Pilkada: Daftar ke KPU, Balon Bupati Pandeglang Ini Naik Traktor)

Tony berujar meski Koalisi Majapahit tidak mengusung pasangan calon namun hal itu juga sebuah sikap politik yang harus dihargai. Koalisi, kata dia, tidak mungkin mengusung pasangan calon yang hanya sebagai pelengkap penderita. “Kami sepakat tidak mengusung pasangan calon boneka, karena itu akan membohongi dan menipu masyarakat Surabaya,” kata dia.

MOHAMMAD SYARRAFAH

Berita Menarik:
10 Perampok Satroni ATM, Cuma Dapat Rp 550 Ribu
Mobilnya Disalip, Anggota TNI Lepaskan Tembakan di Jalan Tol
Ini Sosok Wanita Pengemudi Gojek Cantik

Berita terkait

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

4 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

4 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

5 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

7 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

10 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

11 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

11 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

14 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

14 hari lalu

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

17 hari lalu

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.

Baca Selengkapnya