Din: Ada Parpol yang Ingin Nyusup ke Muktamar Muhammadiyah

Reporter

Minggu, 2 Agustus 2015 21:49 WIB

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin memasukan nama calon pimpinan Muhammadiyah ke kotak suara saat sidang tanwir yang dihadiri Perwakilan pimpinan wilayah Muhammadiyah dari seluruh provinsi di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, 1 Agustus 2015. Tanwir tersebut mempertimbangkan 82 kandidat Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah untuk ditetapkan menjadi 39 calon tetap. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Makassar - Din Syamsuddin menjamin Muktamar Muhammadiyah Ke-47 berlangsung mandiri, independen dan bebas intervensi dari pihak mana pun, termasuk dari partai politik. Termasuk dalam proses pemilihan calon anggota pengurus pusat serta Ketua Umum PP Muhammadyah periode 2015-2020.

“Kader-kader Muhammadiyah punya keteguhan untuk mengedepankan gerakan dakwah bagi umat, sehingga intervensi dari luar tidak akan mempan,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin pada konferensi pers jelang muktamar di Makassar, Minggu, 2 Agustus 2015.

Din menyadari adanya upaya dari pihak tertentu untuk mengganggu ketentraman umat Muhammadiyah, terutama pada momen penting seperti muktamar yang merupakan agenda lima tahunan.

Din menyebutkan akhir-akhir ini sayup-sayup mendengar ada upaya segelintir tokoh partai politik untuk menyusupi muktamar. Caranya dengan mendekati serta mendukung calon-calon tertentu pada pemilihan anggota pengurus pusat.

Namun itu tidak akan berpengaruh, katanya, sebab kader Muhammadiyah dianggap memiliki karakter independensi yang kuat. Dengan modal itu, kader dengan mudah mendeteksi jika ada tokoh yang menjadi titipan dari luar.

Menurut Din, Muhammadiyah sebagai salah satu ormas muslim terbesar di Indonesia memang menjadi daya tarik tersendiri bagi partai politik.

Banyaknya jumlah kader yang tersebar di seluruh provinsi merupakan potensi besar untuk meraup dukungan suara pada pemilihan umum. Karena itu, parpol berlomba-lomba meraih perhatian bahkan menyusupi.

“Ada juga yang terpengaruh dan berubah ideologis. Kita tak menafikan itu. Tapi secara umum Muhammadiyah dijamin merdeka dan netral,” ujarnya.

AAN PRANATA

Berita terkait

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

3 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

4 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

4 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

6 hari lalu

Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

Din Syamsuddin meminta agar masyarakat menahan diri atas apapun keputusan Mahkamah Konstitusi dalam sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

9 hari lalu

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

H-3 putusan sengketa Pilpres 2024 di MK terjadi demo, pengiriman karangan bunga hingga keamanan diperketat.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

9 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

11 hari lalu

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

Rizieq Shihab dkk menyampaikan empat poin dalam amicus curiae mereka.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

16 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

19 hari lalu

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah

Baca Selengkapnya