Kriteria yang Pas Pengganti Din Syamsuddin di Muhammadiyah  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 2 Agustus 2015 13:16 WIB

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin menyapa warga saat mengikuti karnaval di kawasan Pantai Losari Makassar, 1 Agustus 2015. Karnaval ini diikuti ribuan peserta dari sejumlah organisasi sayap Muhammadiah. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Makassar - Koordinator Kaukus Muda Muhammadiyah, Bachtiar Kurniawan, meminta para peserta Muktamar Muhammadiyah untuk lebih selektif memilih pengganti Din Syamsuddin untuk memimpin Muhammadiyah. Pasalnya, tantangan dakwah organisasi Islam terbesar ini ke depan akan terasa lebih berat.

Menurut Bachtiar, masalah kemiskinan-kesenjangan kesejahteraan, toleransi, hubungan antarpenganut agama, dan radikalisme merupakan sebagian tantangan Muhammadiyah di abad kedua. "Dibutuhkan figur-figur yang tangguh untuk memimpin Muhammadiyah," kata Bachtiar di Makassar, Minggu, 2 Agustus 2015.

Di samping itu, Bachtiar menambahkan, kehidupan politik yang belum beranjak dari praktek-praktek kumuh korupsi dan penegakan hukum yang carut-marut menjadi pelengkap permasalahan bangsa yang menjadi pekerjaan rumah Muhammadiyah.

Muhammadiyah juga dituntut untuk bisa berkiprah lebih jauh dalam persoalan kemanusiaan global, yang semakin menantang dan menunggu kiprah Muhammadiyah. Menurut Bachtiar, ada sejumlah kriteria figur yang sesuai untuk menjawab tantangan Muhammadiyah ke depan. Salah satunya adalah ulama.

Mengingat Muhammadiyah merupakan organisasi Islam, sosok yang sangat mengerti dan paham keislaman secara mendalam menjadi penting bahkan harus dalam memimpin organisasi ini. "Sosok selanjutnya adalah intelektual yang bisa membaca arah perkembangan zaman secara tanggap," kata Bachtiar.

Selain itu, dibutuhkan juga sosok komunikator yang baik dalam menjalin hubungan khususnya dalam konteks politik dan negara. Bachtiar mengatakan, Muhammadiyah sering terseret dan gagap pada wilayah ini. "Yang sedikit banyak merugikan Muhammadiyah," ujar dia.

Sosok organisator dengan kemampuan manajerial juga sangat penting. Pimpinan Pusat Muhammadiyah butuh sosok yang sudah teruji untuk membawa gerbong organisasi dan amal usaha yang lebih maju. Selain, dibutuhkan sosok ideolog yang mampu membentengi Muhammadiyah dari susupan ideologi yang merusak bangunan ideologi Muhammadiyah.

"Dan yang tidak kalah penting adalah sosok pekerja. Tipe terakhir inilah yang perlu diperbanyak karena Muhammadiyah adalah organisasi amal yang tidak berhenti pada ide dan wacana," ucap Bachtiar. Adapun Din tidak dapat mencalonkan diri lagi menjadi ketua umum lantaran sudah menjabat dua periode.

Pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-47 rencananya dibuka Presiden Joko Widodo di Lapangan Karebosi. Sidang Tanwir Muhammadiyah yang digelar Sabtu, 1 Agustus 2015, telah mengerucutkan nama calon tetap formatur PP Muhammadiyah menjadi 39 nama. Selanjutnya, 39 nama ini akan dipilih peserta muktamar yang dimulai Senin, 3 Agustus 2015.

AWANG DARMAWAN

Berita terkait

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

3 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

4 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

4 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

6 hari lalu

Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

Din Syamsuddin meminta agar masyarakat menahan diri atas apapun keputusan Mahkamah Konstitusi dalam sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

9 hari lalu

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

H-3 putusan sengketa Pilpres 2024 di MK terjadi demo, pengiriman karangan bunga hingga keamanan diperketat.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

9 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

11 hari lalu

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

Rizieq Shihab dkk menyampaikan empat poin dalam amicus curiae mereka.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

16 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

18 hari lalu

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah

Baca Selengkapnya