TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan Pekanbaru memutuskan untuk meliburkan aktivitas belajar di sekolah lantaran kabut asap pekat menyelimuti daerah itu.
Kebakaran hutan dan lahan masif terjadi di Riau membuat kualitas udara di sejumlah daerah kian memburuk. Indeks standar pencemaran udara di Pekanbaru berada pada angka 100 Psi atau tidak sehat.
"Mulai hari ini kami liburkan sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru, Zulfadil, kepada Tempo, Sabtu, 1 Agustus 2015.
Zulfadil menuturkan, berdasarkan informasi Badan Lingkungan Hidup, udara Pekanbaru sudah masuk kategori tidak sehat. Pihaknya terpaksa meliburkan sekolah untuk mengurangi risiko penyakit akibat paparan asap.
Namun, Zulfadil menambahkan, tidak semua jenjang pendidikan diliburkan. Dinas hanya meliburkan murid taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Sedangkan untuk siswa sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas diberikan kewenangan kepada sekolah masing-masing untuk meliburkan muridnya atau tidak.
"Hanya murid TK dan SD diliburkan karena usia anak-anak sangat rentan terdampak paparan asap," ujarnya.
Zulfadil mengaku akan terus berkoordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup terkait dengan pencemaran udara itu. Jika hingga Senin pekan depan kualitas udara sudah mulai membaik, aktivitas belajar akan kembali normal.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, Sugarin, menyebutkan satelit Tera dan Aqua masih memantau delapan titik panas di tiga kabupaten di Riau. Titik api itu tersebar di Indragiri Hilir empat titik, Pelalawan dua titik, dan Kuantan Singingi dua titik. "Titik panas tersebut terpantau pukul 07.00 tadi," tuturnya.
Menurut Sugarin, kondisi cuaca wilayah Riau saat ini cerah berawan disertai kabut asap pada pagi dan malam hari. "Peluang hujan ringan tidak merata terjadi di Riau bagian utara, timur, dan selatan," ucapnya.
Kabut asap masih mengganggu jarak pandang di beberapa wilayah, seperti Pekanbaru dengan jarak pandang menurun hingga 2 kilometer, Pelalawan 1 kilometer, Dumai 2 kilometer, dan Rengat 5 kilometer.
RIYAN NOFITRA
Berita terkait
Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia
7 November 2023
Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.
Baca SelengkapnyaPalangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?
9 Oktober 2023
Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaGreenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda
7 Oktober 2023
Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.
Baca SelengkapnyaGreenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia
7 Oktober 2023
Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.
Baca SelengkapnyaAsap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini
2 Oktober 2023
Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaDikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah
28 September 2023
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.
Baca SelengkapnyaKarhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman
29 Agustus 2023
Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.
Baca SelengkapnyaTeknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan
21 Agustus 2023
KLHK melaporkan kegiatan teknologi modifikasi cuaca untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan telah membuahkan hasil pada area penyemaian awan d
Baca SelengkapnyaKebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya
20 Agustus 2023
Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).
Baca SelengkapnyaPertamina Alihkan PI 10 Persen Blok Rokan dan Blok Kampar ke Pemerintah Provinsi Riau
28 Juni 2023
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar telah menandatangani Perjanjian Pengalihan dan Pengelolaan 10 Persen PI alias Participating Interest dari Wilayah Kerja (WK) atau dikenal Blok Rokan dan Blok Kampar untuk Provinsi Riau.
Baca Selengkapnya