Demam Berdarah Mengganas di Cilacap, 9 Orang Meninggal

Reporter

Kamis, 30 Juli 2015 12:42 WIB

Petugas dinas kesehatan DKI Jakarta melakukan penyemprotan asap (fogging) di kantor Pemprov DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, 10 Maret 2015. Penyemprotan (fogging) nyamuk Aedes Aegypti, dilakukan setelah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama 'Ahok', terjangkit demam berdarah. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Cilacap - Penyakit demam berdarah dilaporkan terus mengganas di Kabupaten Cilacap. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, sudah ada 883 kasus demam berdarah dengan korban meninggal mencapai sembilan orang. Jumlah ini meningkat dua kali lipat bila dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar 440 kasus.

Kepala Seksi Pengendalian, Pemberantasan Penyakit Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Cilacap Kuswantoro mengatakan sebanyak 60 persen kasus terjadi di wilayah Cilacap Tengah. Sisanya tersebar di Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap Utara, Jeruklegi, Majenang, Kroya, Adipala, dan Bantarsari.

Menurut Kuswantoro, meningkatnya kasus demam berdarah di Cilacap karena sejumlah faktor, seperti lingkungan, cuaca, serta kebisaan masyarakat. “Kesadaran masyarakat untuk terus melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di rumah masing-masing masih sangat rendah,” ujarnya, Rabu, 29 Juli 2015.

Untuk menekan kasus demam berdarah, Dinas Kesehatan akan menggiatkan kembali budaya pemberantasan sarang nyamuk. Aksi tersebut akan dimulai dari tingkat dasawisma di lingkungan perumahan.

“Kami sudah mengadakan pertemuan dan mengundang semua tokoh masyarakat di 12 desa dan kelurahan yang paling endemik. Untuk wilayah kota, lalu Jeruklegi, dan Adipala, disepakati untuk penggerakan PSN berbasis dasawisma,” katanya.

Sehingga, diharapkan kegiatan dasawisma tidak hanya arisan, tapi juga kegiatan lain seperi bersih-bersih di rumah dan lingkungan yang terus-menerus dan konsisten. “Jadi ibu-ibu tidak hanya arisan, tetapi setiap minggu melakukan PSN yang nantinya akan dilaporkan ke dinas,” katanya.

Kuswantoro mengatakan Dinas Kesehatan juga sudah melakukan pengasapan (fogging) di Desa Adimulya Kecamatan Wanareja. Di desa tersebut tercatat ada sepuluh warga yang terjangkit demam berdarah.

Yunita, 30 tahun, warga Karangkandri, Kecamatan Kesugihan, mengatakan usai Lebaran kemarin anak dan suaminya terkena demam berdarah. Akibatnya selama beberapa hari mereka harus dirawat di rumah sakit.

“Lingkungan rumah sebenarnya bersih, tapi tidak tahu kenapa bisa sampai kena penyakit demam berdarah,” ujarnya. Kemungkinan lain bisa saja terkena dari luar rumah karena mereka sekeluarga baru mudik Lebaran ke kota lain.

ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

2 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

7 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

9 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

9 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

11 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

18 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

19 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

21 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

30 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

30 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya