Presiden Joko Widodo (keempat kanan) bersama pimpinan NU dan sejumlah Menteri dan Kepala Lembaga Negara dalam acara Istighosah Nahdlatul Ulama (NU) di Masjid Istiqlal, Jakarta, 14 Juni 2015. Acara tersebut sekaligus untuk membuka Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama jelang Muktamar NU pada Agustus mendatang. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jombang - Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang mengontrol makanan dan minuman yang akan disajikan kepada peserta Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) Ke-33 di Jombang, Jawa Timur, 1-5 Agustus 2015.
“Kami sudah beri pelatihan kepada panitia, pengurus pondok pesantren, dan rekanan yang menyediakan katering tentang bagaimana mengolah makanan yang sehat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Heri Wibowo, Rabu, 29 Juli 2015.
Selain dilatih cara mengolah makanan yang baik, mereka diberi pelatihan bagaimana cara memilih bahan makanan yang sehat. Sebab, ucap Heri, pemilihan bahan makanan juga penting.
Heri berujar, pihaknya juga pernah mengambil sampel makanan dari pihak katering yang akan digunakan sebagai konsumsi pada peserta Muktamar NU. Sampel makanan tersebut dibawa ke laboratorium Provinsi Jawa Timur. Namun hasil tes itu belum keluar.
Heri menuturkan Dinas Kesehatan juga mendirikan pos kesehatan dan berkoordinasi dengan Panitia Muktamar NU. Pos kesehatan didirikan di Alun-alun Jombang dan empat pondok pesantren yang digunakan untuk kepentingan Muktamar.
Masing-masing pos akan diisi 18 petugas, termasuk dokter dan sopir. Setiap, hari mereka bergiliran untuk bersiaga di pos kesehatan. “Pos kesehatan di pondok ada tiga shift, dan di alun-alun dua shift,” katanya.
Dalam menyediakan fasilitas dan tenaga kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang dibantu Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Lembaga Kesehatan NU.