Dicalonkan Partai Lain, Kader PDIP Ini Bantah Berkhianat  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 27 Juli 2015 19:49 WIB

Massa yang tergabung dalam "Koalisi Kawal RUU Pilkada" membawa poster seruan dukungan Pilkada Langsung pada aksinya di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 24 September 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Sri Muslimatun, menyatakan tak keberatan jika dipecat dari partainya karena menjadi bakal calon Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Saya mengalir saja. Tidak mau berbenturan dengan siapa pun. Komunikasi soal pencalonan wakil bupati sudah ada, penentuannya memang baru saja," kata Sri Muslimatun, Wakil Ketua Bidang Kesehatan PDI Perjuangan Sleman, Senin, 27 Juli 2015.

Sebelumnya, Ketua PDIP Sleman Koeswanto mengatakan pengurus partainya merekomendasikan Sri Muslimatun dipecat dari partai kepada pengurus pusat PDIP karena berpasangan dengan Sri Purnomo sebagai kandidat wakil bupati dan bupati yang diusung koalisi yang dipimpin Partai Amanat Nasional dalam pemilihan kepala daerah mendatang. "Ini bentuk pengkhianatan dan pembangkangan anggota Fraksi PDI Perjuangan," kata Koeswanto, Senin, 27 Juli 2015. Dia menyebut Muslimatun sebagai Wakil Ketua PDIP Sleman Bidang Perempuan.

PDIP sendiri mengusung kadernya, Yuni Satia Rahayu, sebagai calon bupati yang berpasangan dengan Danang Wicaksana Prasetya sebagai calon wakil bupati dari Partai Gerakan Indonesia Raya. Pasangan calon kepala daerah itu mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Daerah Sleman pada Senin, 27 Juli 2015.

Menurut Sri Muslimatun, dia siap menghadapi risiko apa pun atas pencalonannya itu. Tapi dia menolak dinilai berkhianat terhadap partainya. Bahkan, ujar dia, pencalonannya ini justru akan menguntungkan PDIP. "Terserah saja penilaian itu, tapi ini bertujuan untuk kebaikan, menang tanpa ngasorake (merendahkan)," katanya. Dia mengklaim sudah mengirimkan surat pengunduran diri sebagai anggota DPRD Sleman, Senin pagi, 27 Juli 2015.

Pasangan Sri Purnomo dan Sri Muslimatun juga didukung Partai Golkar, PPP, PKB, Partai Demokrat, Partai NasDem, dan dua partai yang tak punya kursi di DPRD Sleman, yakni Partai Hanura dan PBB. "Dengan tekad bulat kami mendukung Sri Purnomo dan Sri Muslimatun," kata Ketua Partai Golkar DIY Gandung Pardiman.

Sri Purnomo, yang merupakan calon inkumben, berterima kasih kepada enam partai yang mencalonkannya. Sri Purnomo merupakan bekas guru madrasah aliyah dan tokoh Muhammadiyah di Sleman. "Kami dijodohkan Tuhan dalam pencalonan Bupati dan Wakil Bupati Sleman," katanya.

MUH. SYAIFULLAH

Berita terkait

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.

Baca Selengkapnya

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.

Baca Selengkapnya

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.

Baca Selengkapnya

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.

Baca Selengkapnya

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

10 Januari 2018

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.

Baca Selengkapnya

Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

10 Januari 2018

Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

PKS akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pendukung Saifullah Yusuf di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya

HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

10 Januari 2018

HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

Hasto Kristiyanto juga menyebut PDIP dikucilkan dan hanya sekedar menjadi ornamen demokrasi selama 32 tahun Orde Baru.

Baca Selengkapnya

PKB Merasa Ditinggal PDIP di Pilgub Jateng

9 Januari 2018

PKB Merasa Ditinggal PDIP di Pilgub Jateng

Wasekjen PKB Daniel Johan mengatakan partainya merasa ditinggal oleh PDIP dalam pilgub Jateng.

Baca Selengkapnya