Rusuh Tolikara, PGLII Benarkan GIDI Keluarkan Surat Edaran

Reporter

Sabtu, 18 Juli 2015 12:23 WIB

Pengamanan Kerusuhan. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII) Ronny Mandang mengkonfirmasi surat edaran salah satu anggota gerejanya, Gereja Injili di Indonesia (GIDI), di Tolikara, Papua. Menurut dia, surat itu memang dikeluarkan oleh GIDI Tolikara sebagai imbauan untuk warga setempat.

"Surat memang dibuat oleh sinode GIDI Tolikara dalam rangka kegiatan gereja," kata Ronny dalam konferensi pers bentrok Tolikara di kantor PGI Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu, 18 Juli 2015.

Ronny mengaku baru mengetahui isi surat edaran dari satu anggota PGLII. Adapun PGLII tak tahu soal surat itu sebelumnya. Lalu, dia mengkonfirmasi hal ini dengan pejabat gereja setempat. "PGLII tak setuju soal isi surat edaran karena rentan konflik," kata Ronny.

Walaupun begitu, Ronny melihat surat ini sebagai kelanjutan dari peraturan daerah setempat soal izin tempat beribadah. Jadi, kata Ronny, sebenarnya isi surat edaran seperti itu sudah biasa di kalangan masyarakat Tolikara. "Ini kan sifatnya lokal dan diketahui warga setempat," kata dia.

(Baca: http://nasional.tempo.co/read/news/2015/07/18/078684764/rusuh-tolikara-presiden-jokowi-minta-maaf-ke-umat-islam )

(Baca: http://nasional.tempo.co/read/news/2015/07/18/078684750/rusuh-tolikara-ini-kronologi-temuan-komnas-ham)

Dia juga mengingatkan agar masyarakat Indonesia, khususnya warga Papua, tak terprovokasi dengan beredarnya surat itu di media sosial. Hal ini dikarenakan belum tentu surat edaran itu adalah pemicu utama bentrok di Tolikara kemarin.

Surat edaran yang dimaksudkan ini adalah surat pemberitahuan dari GIDI wilayah Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, soal kegiatan seminar dan kebaktian kebangunan rohani skala internasional dari 13-18 Juli 2015. Dalam surat itu juga dituliskan larangan untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri di dekat area gereja.

Ronny mengatakan, larangan ini sebenarnya adalah bentuk antisipasi agar speaker masjid tak menganggu jalannya acara GIDI. Surat ini pun sudah ditembuskan ke bupati, DPRD, kapolres, hingga danramil setempat.

Adapun, kerusuhan terjadi di Kaburaga, Kabupaten Tolikara, Papua, tepat pada perayaan Idul Fitri 1436 Hijriah, Jumat, 17 Juli 2015. Sekelompok warga Tolikara membakar kios, rumah, dan Musala Baitul Mutaqin yang terletak di dekat tempat penyelenggaraan Seminar dan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Injili Pemuda.

Para pelaku pembakaran sempat melempari musala dengan batu sambil melarang pelaksanaan salat Idul Fitri. Saat kebakaran meluas, warga muslim Tolikara langsung membubarkan diri. Salat terpaksa dibatalkan. Menurut temuan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, sedikitnya sebelas orang terluka dan satu anak tewas, enam rumah, sebelas kios, dan satu musala ludes terbakar.

YOLANDA RYAN ARMINDYA

Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya