Dikukuhkan Jadi HB XI, Adik Sultan: Demi Allah Saya Tak Tahu  

Reporter

Senin, 13 Juli 2015 07:44 WIB

GBPH Prabukusumo menyerahkan kartu keanggotaan partai nya di kantor DPD Demokrat. TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Yogyaakarta - Adik tiri Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo, membantah telah dikukuhkan menjadi Sultan Hamengku Buwono XI. Bahkan Prabukusumo tidak tahu menahu dengan acara pengukuhan dirinya yang dilakukan Paguyuban Trah Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Pemanahan yang dipimpin Satrio Djojonegoro di petilasan Keraton Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman pada 12 Juli 2015 pukul 16.00 WIB itu.

“Demi Allah, demi Rasulullah. Saya tidak tahu sama sekali! Dan ini bulan puasa Ramadan,” kata Prabukusumo melalui pesan yang dikirim lewat WhatsApp, Ahad, 12 Juli 2015 malam.

Prabu mendapat informasi dari wartawan yang mengirimkan broadcast informasi pengukuhan tersebut kepadanya. Prabu menegaskan sama sekali tidak mengetahui soal pengukuhan tersebut.

Baca juga:
Akun Akseyna UI Hidup Lagi, Polisi: Ini Petunjuk Baru !
Inul Bagi THR Rp 2 Miliar, Zaskia Gotik? Ini Jumlahnya

Dia pun menegaskan, bahwa pengukuhan dirinya tidak sah alias illegal. Lantaran pengangkatan seorang sultan harus berdasarkan paugeran keraton. Seperti saat pengangkatan Sultan HB X berdasarkan rapat keluarga anak-anak HB IX didampingi para sesepuh. Nanti pun yang menggantikan HB X juga berdasarkan rapat yang sama karena HB X tidak mempunyai putera mahkota alias Pangeran Pati.

“Siapapun yang terpilih nanti terkait UU Keistimewaan DIY. Harus menyesuaikan,” kata Prabu.

Selanjutnya: Prabu juga menilai

Di sisi lain, Prabu juga menilai pengukuhan dirinya oleh Paguyuban Trah Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Pemanahan adalah legal karena merupakan bentuk usulan dari masyarakat.

Dalam pemberitaan sebelumnya, paguyuban tersebut telah mengukuhkan Prabukusumo sebagai Sultan HB XI. Alasannya, sejak Sultan HB X mengeluarkan Sabdaraja pada 30 April 2015 lalu secara otomatis telah terjadi kekosongan tahta di keraton. Lantaran Sultan telah berganti nama dan gelar dari Sultan Hamengku Buwono X dengan gelar Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengku Buwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sadasa ing Ngayogyakarta Hadiningrat menjadi Sultan Hamengku Bawono Kasepuluh dengan gelar Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem ingkang Sinuwun Sri Sultan Hamengku Bawono ingkang Jumeneng Kasepuluh Suryaning Mataram Senopati ing Ngalaga Langgenging Bawono Langgeng Langgening Tata Panatagama.

Paguyuban tersebut juga berencana untuk menyampaikan surat pengukuhan kepada Prabu usai lebaran mendatang di kediamannya. Prabu pun menyatakan akan menerima kedatangan mereka. “Akan saya terima. Saya ingin tahu maksudnya dan tujuannya apa? Kenapa saya (yang dikukuhkan),” kata Prabu.

Dia berharap kedatangan paguyuban itu hanya sekedar menyampaikan pendapat saja. Mengingat saat mereka melantiknya sebagai Sultan HB XI, Prabu tak hadir. “Yang dilantik kan mestinya hadir. Padahal saya tidak tahu sama sekali,” kata Prabu.

Apabila paguyuban tersebut memberitahukannya sejak awal soal rencana pengukuhan itu, Prabu menyatakan akan mencegahknya. Lantaran pengukuhan itu tidak sesuai dengan paugeran keraton.

“Saya bisa saja menuduh mereka punya niat buruk atau baik. Suksesi itu tidak pernah ada antara saya dengan kangmas dan dimas (kakak dan adik),” kata Prabu.

PITO AGUSTIN RUDIANA


Baca juga:
Akun Akseyna UI Hidup Lagi, Polisi: Ini Petunjuk Baru !
Inul Bagi THR Rp 2 Miliar, Zaskia Gotik? Ini Jumlahnya

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

13 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

14 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

17 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

20 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

47 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

52 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

54 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

54 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

58 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya