Maruly Hendra Utama memberikan keterangan sebelum melaporkan Majalah TEMPO di Gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, 11 Juli 2015. Tulisan pada majalah TEMPO dikhawatirkan membuat dirinya kesulitan mandapat kepercayaan warga Lampung. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan dirinya tak mengenal Maruly Hendra Utama, pelapor majalah Tempo ke kepolisian yang mengklaim sebagai bakal calon wali kota Bandar Lampung. "Bukan, saya malah tidak tahu," kata Hasto melalui pesan pendek, Ahad, 12 Juli 2015.
Maruly melaporkan tim redaksi majalah Tempo atas tuduhan pencemaran nama baik PDIP dan penyebaran berita bohong dalam laporan utama pekan lalu bertajuk Kriminalisasi KPK. Maruly yang mengaku sebagai bakal calon satu-satunya dari PDIP untuk pemilihan wali kota Bandar Lampung merasa dirugikan pemberitaan tersebut. (Baca: PDIP Desak Maruly Cabut Laporan soal Berita Tempo)
Dalam laporannya ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Sabtu, 11 Juli 2015, Maruly menyebut nama Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Dia membawa sejumlah berkas berupa majalah Tempo dan dokumen kompilasi salinan percakapan yang diduga hasil penyadapan Komisi Pemberantasan Korupsi. Dalam salinan rekaman tersebut, seperti diberitakan majalah Tempo, seseorang yang ditenggarai Hasto Kristiyanto aktif berkomunikasi dengan sejumlah orang, diduga berhubungan dengan upaya mempidanakan pejabat komisi antirasuah.
Laporan utama majalah Tempo pekan ini membuat Maruly yang juga dosen Universitas Negeri Lampung kebakaran jenggot lantaran bisa mengancam popularitas PDIP. Ia takut gagal terpilih menjadi wali kota Bandar Lampung. "Berhubung ini jelang pilkada serentak dan PDIP mengusung saya, jadi saya harus membersihkan nama partai," kata Maruly di Bareskrim kemarin. Ia yakin polisi akan memproses laporannya untuk membuktikan Tempo bersalah.
Kader PDIP lainnya Masinton Pasaribu juga menyatakan tak mengenal Maruly.