Dampak Putusan MK, Mantan Terpidana KPK Ini Nyalon Wali Kota

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 12 Juli 2015 10:18 WIB

Ismeth Abdullah. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Batam - Ismeth Abdullah, mantan Gubernur Kepulauan Riau, bakal tampil sebagai calon Wali Kota Batam periode 2015-2020. Keputusan Ismeth Abdullah untuk maju sebagai calon orang nomor satu Kota Batam ini setelah adanya kepastian dari Mahkamah Konstitusi soal diperbolehkannya mantan narapidana mencalonkan diri sebagai kepala daerah.

"Udah enggak ada masalah. Jadi, jika memang dikehendaki rakyat, saya ingin kembali memikirkan Batam," kata Ismeth Abdullah kepada Tempo, Sabtu, 11 Juli 2015.

Sebelumnya, majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta pada 28 Agustus 2010 menyatakan Ismeth bersalah karena korupsi dalam pengadaan mobil pemadam kebakaran di Otorita Batam tahun 2004-2005. Oleh Pengadilan, Ismeth dijatuhi hukuman pidana selama 2 tahun penjara plus denda Rp 100 juta. Atas putusan itu, baik Ismeth maupun jaksa KPK tidak banding sehingga putusan dinyatakan berkekuatan hukum tetap. Pada Juni 2011, Ismeth bebas bersyarat.

Ismeth menyebutkan bahwa dirinya telah menjadi orang biasa, bukan inkumben, sehingga tidak ada masalah lagi. “Namun, menyangkut maju atau tidak, itu bergantung pada kehendak Allah SWT. Jangan berandai-andai dulu," ujarnya.

Yang tidak diperbolehkan, kata dia, adalah calon inkumben karena dikhawatirkan menggunakan fasilitas negara dan mempengaruhi bawahannya. Inkumben tak tertutup kemungkinan akan menyalahgunakan wewenangnya.

Ketua Dewan Pengurus Daerah Tingkat II Partai Golkar Supandi A.R. mengemukakan bahwa Ismeth Abdullah telah mengambil formulir pendaftaran untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota Batam periode 2015-2020. "Ya, benar, Bapak Ismeth akan diusung dari Partai Golkar," tutur Supandi A.R. Untuk itu, kata dia, Partai Golkar Batam akan berupaya agar Ismeth Abdullah tampil dan terpilih sebagai Wali Kota Batam.

Alasan mengusung Ismeth Abdullah, ujar Supandi, karena berpengalaman serta misi dan visinya jelas sebagai seorang ekonom. Ismeth Abdullah memimpin Otorita Batam selama lebih dari tujuh tahun, kemudian terpilih sebagai Gubernur Kepulauan Riau periode 2009-2014. Namun Ismeth tersandung masalah korupsi proyek pengadaan mobil kebakaran. Akibatnya, dia tidak menjabat gubernur sampai akhir periode. "Jadi cukup pengalaman menggerakkan pertumbuhan ekonomi di daerah Batam," ucap Supandi.

RUMBADI DALLE







Advertising
Advertising






Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

6 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

16 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

25 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

26 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

26 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

27 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

29 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

35 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

35 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

41 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya