Ingin Bergabung, Eks Kombatan GAM Belum Tentu Diterima ISIS  

Reporter

Rabu, 8 Juli 2015 04:29 WIB

Seorang warga menghapus mural bergambar bendera ISIS di tembok makam yang berada di kawasan Tipes, Solo. Mural sejenis ditemukan di beberapa titik di kota ini. TEMPO/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Banda Aceh - Pengamat Keamanan Aceh, Aryos Nivada, menilai niat sejumlah mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) adalah gertakan semata. ”Sudah di luar akal sehat,” kata Aryos, Selasa, 7 Juli 2015.

Hal itu disampaikan Aryos menanggapi komentar Fakhruddin bin Kasem alias Din Robot, mantan Wakil Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Peureulak, yang berniat bergabung dengan ISIS bersama sejumlah anggotanya.

Menurut Aryos, bukan hal mudah untuk bergabung ke ISIS. Apalagi dengan bicara terang-terangan ke media. Lagi pula ISIS tidak diterima dunia internasional, termasuk Indonesia sendiri. ”Belum tentu juga mereka (eks kombatan) diterima ISIS,” ujarnya.

”Jangan sampai publik menilai hanya mencari sensasi saja, tanpa action yang jelas dari mereka yang berkeinginan bergabung ke ISIS,” kata Aryos.

Namun sikap dan tindakan dari sebagai eks kombatan yang menentang pemerintah Aceh harus segera direspons dengan program-program pemberdayaan. ”Respons diperlukan untuk meminimalkan sekaligus menghilangkan gejolak dari kelompok eks kombatan,” ujar Aryos.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Aceh Timur berniat bergabung dengan ISIS karena tidak memiliki penghasilan alias gaji “Ketimbang berbuat onar di Aceh, kan lebih baik bergabung dengan ISIS, apalagi mereka menawarkan gaji yang besar,” kata Din Robot di sebuah tempat di pedalaman Aceh Timur, Senin, 6 Juli 2015.

Untuk mewujudkan rencana ini, pihaknya meminta bantuan Tim Pengacara Muslim (TPM) Safaruddin untuk menjembatani dan mengurus segala keperluan administrasi agar dapat bergabung dengan ISIS. “Saya selaku ketua pengacara muslim di sini akan membantu segala sesuatu yang dibutuhkan oleh klien saya,” ujar Safaruddin.

ADI WARSIDI

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

29 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

38 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

40 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

41 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

41 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

41 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya