Kedua anak kandung Margriet, Yvonne Caroline Megawe (tengah) dan Christina Telly Megawe (kanan) didampingi pengacara ibunya Hotma Sitompoel (kiri) usai menemui ibunya di Markas Polda Bali, Denpasar, Bali, 17 Juni 2015. Margriet diperiksa dan ditahan oleh kepolisian Polda Bali atas dugaan kasus penelantaran anak, yaitu Angeline, anak adopsi Margriet yang sempat dinyatakan hilang namun ditemukan terbunuh dan dikubur di belakang rumahnya. TEMPO/Johannes P. Christo
Kuasa hukum Telly Margriet Megawe, Hotma Sitompul, mengaku tidak mengetahui profesi Christina Telly Megawe yang dikabarkan sebagai angkatan laut di Amerika Serikat. Hotma pun menegaskan profesi anak Margriet tak ada hubungannya dengan kasus yang sedang dihadapinya. "Mau dia angkatan laut, mau dia dari spesies Mars, enggak ada hubungannya," kata dia saat dihubungi, Sabtu, 4 Juli 2015.
Hotma geram dengan ulah orang-orang yang kerap berkomunikasi dengan media terkait kehidupan kliennya itu. Ia menengarai ada kepentingan dan maksud tertentu dari pihak-pihak tertentu. Namun ia enggan menyebut siapa saja yang dimaksud. "Orang ini aktif ngomong ke sana-sini, tulus atau enggak, sebegitu bencinya kepada keluarga Margriet. Ada motivasi lain di belakangnya," ujarnya.
Hotma juga mencontohkan salah satu pegiat perlindungan anak yang kerap berbicara di media tentang Margrieth. Menurut dia, mereka hanya ingin tampil di media dan membuat sensasi. Bila nantinya terbukti mereka berkata tidak sesuai fakta, maka Hotma akan meminta pertanggungjawabannya secara hukum. "Ini bukan ancaman. Kami hanya meminta keadilan di mata hukum," ujarnya.