LPSK Temui Saksi Kasus Engeline yang Mengaku Diancam

Reporter

Editor

Febriyan

Jumat, 3 Juli 2015 14:41 WIB

Kedua anak kandung Margriet, Yvonne Caroline Megawe (tengah) dan Christina Telly Megawe (kanan) didampingi pengacara ibunya Hotma Sitompoel (kiri) usai menemui ibunya di Markas Polda Bali, Denpasar, Bali, 17 Juni 2015. Margriet diperiksa dan ditahan oleh kepolisian Polda Bali atas dugaan kasus penelantaran anak, yaitu Angeline, anak adopsi Margriet yang sempat dinyatakan hilang namun ditemukan terbunuh dan dikubur di belakang rumahnya. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Denpasar - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengirim dua tenaga ahli Divisi Penerimaan Permohonan dan dua stafnya untuk menemui sembilan saksi kasus pembunuhan Engeline yang merasa menjadi korban pengancaman. Mereka mendalami laporan serta mengkaji keseriusan ancaman tersebut.

“Soal intimidasinya sudah disampaikan. Hari ini kami menggali kesaksian mereka yang potensial menimbulkan ancaman,” kata tenaga ahli Divisi Penerimaan Permohonan LPSK, Susilaningtias, Jumat, 3 Juli 2015, di kantor P2TP2A Kota Denpasar.

Dari kesimpulan sementara, kata dia, para saksi itu seluruhnya potensial mendapat ancaman, meskipun yang sudah mengalami baru lima orang. Ancaman yang terjadi berupa SMS dan telepon. Ancaman termasuk juga kepada keluarga saksi. “Nanti keputusan untuk memberikan perlindungan diambil di rapat pleno LPSK, juga mengenai bentuknya,” ujarnya.

Perlindungan dapat diberikan hingga persidangan kasus ini dalam bentuk pengawalan hingga penyediaan rumah aman. Saat ini, sambil menunggu keputusan LPSK, bila terjadi pengancaman sewaktu-waktu, pihaknya bisa mengambil tindakan darurat. Tindakan biasanya diambil bila telah terjadi ancaman secara fisik.

Untuk perlindungan, LPSK akan bekerja sama dengan kepolisian atau pemerintah daerah. Menurut dia, batas waktunya adalah 30 hari. “Tapi kami akan melihat urgensinya sehingga bisa jadi lebih cepat,” tuturnya. LPSK, kata dia, juga berharap kasus ini bisa segera dituntaskan.

Pendamping hukum P2TP2A, Siti Sapura, menyatakan perlindungan itu sangat dibutuhkan oleh para saksi agar mereka memiliki keteguhan dalam memberikan kesaksian. “Biar tidak, mereka merasa sendiri dan sama-sama kuat,” tuturnya.

Sebelumnya, kata dia, sudah ada seorang saksi yang meminta perubahan BAP dari kesaksian yang sudah diberikan di kepolisian daerah. Namun, setelah kehadiran LPSK, saksi itu batal mengubah pernyataannya.

ROFIQI HASAN

Berita terkait

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

2 jam lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

7 jam lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

12 jam lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

20 jam lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

1 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

6 hari lalu

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

6 hari lalu

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

7 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

7 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya