TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara panitia seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi Betti Alisjahbana mengklaim timnya merasa berhasil melakukan kegiatan jemput bola untuk mengajak masyarakat mendaftar jadi calon pimpinan KPK. "Kami anggap berhasil, bisa dilihat dari segi jumlah pendaftar," katanya saat dihubungi, Jumat, 3 Juli 2015.
Untuk mengajak masyarakat mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK, tim pansel telah melakukan blusukan ke sepuluh kota di seluruh Indonesia. Kota-kota itu adalah Medan, Padang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Malang, Balikpapan, Pontianak, dan Makassar.
Betti enggan menyebut jumlah yang akhirnya mendaftar setelah mereka "berkampanye" di daerah itu. "Setelah mendaftar, kami sudah tidak membedakan mereka lagi," katanya. Latar belakang para pendaftar dari daerah jemput bola pun beragam. Ada yang berprofesi sebagai pegawai negeri, tokoh masyarakat, dan ada pula yang berlatar dosen.
Jumlah pendaftar yang dinilai memuaskan, kata Betti, masih harus dibarengi dengan kualitas para pendaftar. "Tinggal lihat kualitas mereka pada tahap tahap berikutnya," katanya.
Saat ini Betti dan delapan anggota pansel KPK lain sedang sibuk menyeleksi administrasi para pendaftar tim KPK. Mereka ngebut agar bisa mengumumkan para kandidat yang lolos sesuai jadwal, yakni pada 4 Juli melalui konferensi pers. Pengumuman itu pun bisa dilihat di situs www.setneg.go.id.
Hingga 1 Juli 2015, sudah ada 523 orang yang mendaftar sebagai calon pimpinan KPK. Sejumlah 247 orang pendaftar yang dokumennya sudah lengkap, 62 pendaftar dokumennya hampir lengkap. Tiga latar belakang profesi terbanyak adalah PNS dengan jumlah pendaftar 84 orang, dosen 74 orang, dan advokat 79 orang.
MITRA TARIGAN
Berita terkait
Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK
1 jam lalu
Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK
Baca SelengkapnyaIstri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK
3 jam lalu
KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN
Baca Selengkapnya9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK
6 jam lalu
Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
7 jam lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik
9 jam lalu
Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.
Baca SelengkapnyaPenyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka
9 jam lalu
Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?
Baca Selengkapnya2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?
11 jam lalu
Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?
Baca SelengkapnyaEks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya
13 jam lalu
Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.
Baca SelengkapnyaKPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal
22 jam lalu
KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaIstana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK
23 jam lalu
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, nama-nama bakal calon pansel KPK masih dalam proses penggodokan.
Baca Selengkapnya