Alvin Lie: Pesawat Hercules Jatuh karena Nabrak Antena?  

Reporter

Editor

Febriyan

Jumat, 3 Juli 2015 05:09 WIB

Jenazah Tragedi Hercules Dimakamkan Secara Militer. Tempo/Dicky Zulfikar Nawazaki

TEMPO.CO, Jakarta – Pengamat penerbangan Alvin Lie menyangsikan hasil investigasi sementara Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara soal jatuhnya pesawat Hercules di Medan. Menurut dia, alasan pesawat jatuh karena menabrak antena mengada-ada. Kalau ada yang menduga karena menabrak antena, berarti dugaannya kurang cerdas,” ujar Alvin saat dihubungi Tempo pada Kamis, 2 Juli 2015.

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna sebelumnya mengatakan bahwa tim investigasi TNI AU menyatakan bahwa peristiwa jatuhnya pesawat Hercules karena menabrak antena radio milik Joy FM yang berada di dekat Lapangan Udara Soewondo, Medan. Menurut dia, antena tersebut melanggar peraturan keselamatan penerbangan karena terlalu menjuntai tinggi.

Meskipun mengakui adanya kesalahan teknis, menurut Agus, hal itu bukan sebagai penyebab jatuhnya Hercules nahas itu. Sebab, menurut dia, jika tak menabrak, pilot pasti sudah akan dapat mengendalikan pesawat dan mungkin mendaratkan pesawat dengan selamat.

Baca juga: EKSKLUSIF: Ditelantarkan Margriet, Lidah Angeline Ada Darah

Penjelasan Agus dibantah Alvin. Menurut dia, jika sebuah pesawat menabrak antena, berarti pesawat tersebut terbang terlalu rendah. Seharusnya, ujarnya, ketika lepas landas pesawat harus berada di ketinggian di atas 3 kilometer. “Saya yakin ada kesalahan teknis, " ujarnya.

Yang jelas, Alvin menambahkan, kalaupun usia pesawat Hercules sudah uzur, itu tidak menjadi masalah. Pesawat yang uzur, kata Alvin, tidak akan bermasalah ketika perawatan pesawat dilakukan dengan baik. “Meskipun sebuah pesawat baru tiga bulan dipakai, tapi kalau tidak dirawat secara rutin, ya bisa bermasalah,” tuturnya.

Alvin sendiri mengatakan pesawat militer yang mengangkut warga sipil merupakan tradisi yang sudah berlangsung sejak lama. Menurut Alvin, pesawat militer juga membantu tugas-tugas pemerintah, misalnya untuk mengevakuasi korban bencana alam. “Tidak hanya orang-orang militer saja yang boleh jadi penumpang, warga sipil pun boleh,” ujarnya.

Menurut Alvin, membantu masyarakat merupakan salah satu tugas militer juga. “Kalau ada warga sipil yang tidak mampu membeli tiket pesawat dan masih ada sisa tempat duduk di pesawat militer, dia boleh naik, tentu dengan tidak memungut biaya sepeser pun,” tuturnya.

Oleh karena itu, Alvin mengatakan, tidak ada asuransi bagi penumpang pesawat militer karena bukan merupakan pesawat komersil. Selain itu, Alvin juga mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada kewajiban membayar ganti rugi bagi para korban.

Pesawat C-130 Hercules milik TNI Angkatan Udara jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan Sumatera Utara, pada Selasa, 30 Juni 2015. Sebanyak 101 penumpang dan 12 kru pesawat diduga tewas seketika. Sebagian besar dari 101 penumpang pesawat nahas ini diduga warga sipil.

DIAH HARNI SAPUTRI

Berita terkait

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

4 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

7 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya

Pesawat Asing Berseliweran Layani Domestik, Susi Pudjiastuti: Maskapai Lokal Sangat Dirugikan hingga ..

1 Juli 2023

Pesawat Asing Berseliweran Layani Domestik, Susi Pudjiastuti: Maskapai Lokal Sangat Dirugikan hingga ..

Pendiri Susi Air sekaligus Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti buka suara soal banyaknya pesawat asing yang yang melayani penerbangan domestik.

Baca Selengkapnya

Alvin Lie: Bandara Halim Dikelola Swasta Akan Menguntungkan Konsumen

25 Juli 2022

Alvin Lie: Bandara Halim Dikelola Swasta Akan Menguntungkan Konsumen

Alvin Lie mengatakan alih kelola Bandara Halim Perdanakusuma kepada swasta yaitu PT ATS dapat bermanfaat bagi konsumen.

Baca Selengkapnya

Bandara Halim Dikelola Swasta, Asosiasi: Perlu Diperjelas Pengelolaan dan Operasionalnya

25 Juli 2022

Bandara Halim Dikelola Swasta, Asosiasi: Perlu Diperjelas Pengelolaan dan Operasionalnya

Alvin Lie menilai alih kelola Bandara Halim Perdanakusuma kepada swasta yaitu tidak akan berdampak besar terhadap operasional bandara tersebut.

Baca Selengkapnya

Tuai Kritik, Dinas Kebudayaan DKI Sebut Penamaan JIS Kewenangan Jakpro

19 Juli 2022

Tuai Kritik, Dinas Kebudayaan DKI Sebut Penamaan JIS Kewenangan Jakpro

Dinas Kebudayaan DKI tidak terlibat dalam penamaan stadion itu karena JIS dibangun oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro)

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dinilai Tak Niat Bayar Sisa Pesangon Eks Karyawan Merpati

19 Mei 2022

Pemerintah Dinilai Tak Niat Bayar Sisa Pesangon Eks Karyawan Merpati

Menteri BUMN Erick Thohir akan membubarkan Merpati Air. Lebih dari seribu eks karyawan menanti pembayaran sisa pesangon.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Perpanjang PKPU, Pakar: Nego dengan Kreditur Belum Tercapai

11 Mei 2022

Garuda Indonesia Perpanjang PKPU, Pakar: Nego dengan Kreditur Belum Tercapai

Alvin Lie mengatakan permintaan Garuda Indonesia untuk memperpanjang PKPU tak terlepas dari proses nego dengan kreditur.

Baca Selengkapnya

Wagub DKI Angkat Bicara Soal Alasan Penamaan JIS Pakai Bahasa Inggris

11 Mei 2022

Wagub DKI Angkat Bicara Soal Alasan Penamaan JIS Pakai Bahasa Inggris

Riza Patria buka suara soal nama JIS setelah mantan anggota Ombudsman Alvin Lie mengkritik penamaan JIS yang menggunakan bahasa Inggris.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Garuda Restrukturisasi via Pengadilan, Alvin Lie: Agak Aneh

10 November 2021

Pemerintah Dorong Garuda Restrukturisasi via Pengadilan, Alvin Lie: Agak Aneh

Pengamat penerbangan Alvin Lie menyoroti langkah pemerintah yang hendak merestrukturisasi utang Garuda Indonesia melalui jalan pengadilan atau in-court.

Baca Selengkapnya