Kedua anak kandung Margriet, Yvonne Caroline Megawe (tengah) dan Christina Telly Megawe (kanan) didampingi pengacara ibunya Hotma Sitompoel (kiri) usai menemui ibunya di Markas Polda Bali, Denpasar, Bali, 17 Juni 2015. Margriet diperiksa dan ditahan oleh kepolisian Polda Bali atas dugaan kasus penelantaran anak, yaitu Angeline, anak adopsi Margriet yang sempat dinyatakan hilang namun ditemukan terbunuh dan dikubur di belakang rumahnya. TEMPO/Johannes P. Christo
TEMPO.CO, Denpasar - Terkuaknya tersangka utama pembunuhan Angeline menyeret nama-nama di balik setting-an kabar hilangnya Angeline.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar Siti Sapurah atau biasa disapa Ipung memperkirakan Yvonne Caroline Megawe dan Christina Megawe-anak pertama dan kedua Margriet, berperan besar dalam merekayasa peristiwa ini.
"Pasti terlibat mereka berdua," kata Ipung kepada Tempo, Senin, 29 Juni 2015. Ipung menilai Yvone dan Christina adalah aktor di balik selebaran hilangnya Angeline.
Menurut dia, pembunuhan ini sudah direncanakan jauh hari. Motifnya adalah harta warisan yang diwasiatkan oleh Douglas kepada Angeline. Sayangnya dia tak memegang surat wasiat tersebut. Karena sebenarnya yang terjadi, tugas Margriet waktu itu hanya membunuh Angeline saja.
Setelah Angeline dibunuh, mereka berniat menghapuskan jejak kematian Angeline dengan cara dihilangkan. "Angeline itu memang sengaja dihilangkan. Terbukti sekarang Margriet tersangka utama," kata Ipung.