Teganya, Kepala Desa Ini Catut Dana Bencana Warga  

Reporter

Jumat, 26 Juni 2015 16:48 WIB

Ilustrasi korupsi. vietmeme.net

TEMPO.CO, Tasikmalaya - Kepolisian Resor Tasikmalaya mencokok Kepala Desa Sundawenang, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, berinisial Tar, 53 tahun, dan relawan bencana, Hol, 55 tahun. Mereka ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Tasikmalaya karena memotong dana bantuan bencana pergerakan tanah di Kampung Sukasari, Desa Sundawenang. Dana bantuan ini berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2014.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Ajun Komisaris Pandu Winata menjelaskan, kedua tersangka telah ditahan. Penyidik juga telah mengamankan barang bukti pemotongan bantuan berupa berkas dokumen bantuan, proposal pengajuan bantuan, dan kuitansi. Selain itu, penyidik menyita uang tunai Rp 72 juta. "Relawan bencana bertugas memungut uang dari warga," katanya di Markas Polres Tasikmalaya, Jumat, 26 Juni 2015.

Pandu berujar, penerima bantuan sebanyak 45 kepala keluarga (KK). Tiap KK seharusnya menerima bantuan sebesar Rp 20 juta. Namun uang itu dipotong oleh kepala desa dengan dalih untuk mengurus dan memperlancar pengucuran bantuan. "Besaran pemotongan relatif. Namun, jika dirata-ratakan, bisa mencapai Rp 2 juta per kepala keluarga," ucapnya.

Bantuan dari pemerintah ini dipungut kepala desa melalui suruhannya, yakni relawan bencana tersebut. Uang hasil pemotongan dipergunakan untuk kepentingan pribadi.

Menurut Pandu, uang yang disita hanya Rp 72 juta karena sisanya telah habis dipakai kedua tersangka. Kedua tersangka dijerat dengan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman hukuman 4-10 tahun penjara.

Adapun Tar membantah telah memotong dana bantuan tersebut. Dia mengklaim uang tersebut diberikan secara sukarela oleh warga penerima bantuan kepadanya. "Warga sukarela memberikan karena telah (dibantu) mengurus proses pencairan bantuan," tuturnya.

Menurut Tar, uang dana bantuan bencana itu tidak dimakan sendiri. Uang itu dibagikan ke sejumlah pihak, salah satunya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya.

"Orang BPBD yang meminta. Besarnya Rp 500 ribu per kepala keluarga penerima bantuan. Nilai seluruhnya Rp 18,5 juta. Setelah ada, uang saya kasih ke kantornya," kara Tar.

Dia juga berharap tidak hanya dia yang dijadikan tersangka. Musababnya, dana mengalir ke sejumlah pihak yang meminta.

Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kundang Sodikin membantah pihaknya meminta dan menerima dana bantuan bencana tersebut. "Tidak pernah menerima dan tidak pernah meminta," ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat.

Dia mengakui pernah dimintai keterangan sebagai saksi oleh polisi terkait dengan pemotongan dana bencana ini. Kepada penyidik, Kundang menjelaskan bahwa pihaknya tidak tahu-menahu soal pemotongan dana bantuan bencana itu. "Dijelaskan, kami tidak pernah meminta dan menerima (dana bantuan)," ujar Kundang.

CANDRA NUGRAHA

Berita terkait

Ridwan Kamil Penuhi Panggilan Bawaslu, Begini Kasus Dugaan Bagi-bagi Uang di Tasikmalaya Itu

30 Januari 2024

Ridwan Kamil Penuhi Panggilan Bawaslu, Begini Kasus Dugaan Bagi-bagi Uang di Tasikmalaya Itu

Bawaslu Jawa Barat mengungkapkan bahwa ada fakta Ketua TKD Prabowo-Gibran wilayah Jawa Barat Ridwan Kamil, melakukan bagi-bagi uang (saweran).

Baca Selengkapnya

Kejati Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Dana Sekretariat DPRD Papua Barat

23 Agustus 2023

Kejati Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Dana Sekretariat DPRD Papua Barat

Kejati Papua Barat sebelumnya telah menahan FKM mantan Sekretaris DPR pada Kamis malam, 27 Juli 2023.

Baca Selengkapnya

Bekas TPS Jadi Lapangan Bola Indah di Tasikmalaya, Pemandangan Gunung Galunggung

29 Mei 2022

Bekas TPS Jadi Lapangan Bola Indah di Tasikmalaya, Pemandangan Gunung Galunggung

Lapangan Sakti Lodaya di Desa Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat, ini dulunya adalah tempat pembuangan sampah atau TPS.

Baca Selengkapnya

KA Galunggung Permudah Akses Wisata ke Kabupaten Tasikmalaya

26 Desember 2018

KA Galunggung Permudah Akses Wisata ke Kabupaten Tasikmalaya

PT KAI meluncurkan Kereta Api Galunggung relasi Kiaracondong-Tasikmalaya, di Bandung, Jawa Barat, Rabu

Baca Selengkapnya

Respons Kemendagri soal Usulan Kenaikan Gaji Kepala Daerah

7 Desember 2018

Respons Kemendagri soal Usulan Kenaikan Gaji Kepala Daerah

Ketua KPK Agus Rahardjo sebelumnya mengusulkan agar pemerintah mengkaji remunerasi bagi kepala daerah.

Baca Selengkapnya

4 Mahasiswa Pecinta Alam Jatuh di Goa Batu Badak, Tasikmalaya

18 November 2018

4 Mahasiswa Pecinta Alam Jatuh di Goa Batu Badak, Tasikmalaya

Sebanyak empat mahasiswa pencinta alam (Mapala) Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STTG) terjatuh ke dasar Goa Batu Badak, kabupaten Tasikmalaya.

Baca Selengkapnya

Kasus Nur Mahmudi Ismail, Mantan Sekda Depok Hari Ini Diperiksa

12 September 2018

Kasus Nur Mahmudi Ismail, Mantan Sekda Depok Hari Ini Diperiksa

Dua mantan pejabat Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail dan Harry Prihanto, dituduh merugikan negara Rp 10,7 miliar dalam korupsi proyek Jalan Nangka.

Baca Selengkapnya

Pilgub Jabar, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum Ajukan Cuti

19 Januari 2018

Pilgub Jabar, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum Ajukan Cuti

Pengajuan cuti ke Kemendagri itu dimaksudkan agar kementerian bisa mencari pengganti Uu Ruzhanul Ulum selama cuti sebagai Bupati Tasikmalaya.

Baca Selengkapnya

Gempa Selatan Pulau Jawa, Dua Orang Meninggal Tertimpa Reruntuhan

16 Desember 2017

Gempa Selatan Pulau Jawa, Dua Orang Meninggal Tertimpa Reruntuhan

Di wilayah Jawa Barat, daerah yang terdampak guncangan gempa paling kuat terdapat di Kabupaten Tasimalaya, Pangandaran, dan Ciamis.

Baca Selengkapnya

Berikut Data Gempa yang Terjadi Setelah Gempa Tasikmalaya

16 Desember 2017

Berikut Data Gempa yang Terjadi Setelah Gempa Tasikmalaya

Sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi ini, terjadi sekitar 6 kali Gempa bumi di beberapa titik di wilayah Indonesia, termasuk Tasikmalaya..

Baca Selengkapnya