Puluhan Desa di Tuban Terancam Kekeringan

Reporter

Jumat, 26 Juni 2015 04:44 WIB

Area persawahan yang alami kekeringan di Cibarusa, Bekasi, Jabar, 3 Oktober 2014. Memasuki musim kemarau tiga desa yaitu Desa Ridhogalih, Ridomanah, dan Sinarjati di Cibarusa, Bekasi, kesulitan air bersih, kekeringan tersebut sudah hampir dua bulan. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO , Tuban:Sedikitnya 42 desa yang berada di tujuh kecamatan dari total 20 kecamatan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, terancam kekeringan. Pemerintah Tuban telah mengantisipasi dampak kemarau 2015, terutama bantuan pangan dan air bersih.

Dari 42 desa yang terancam kekeringan bisa jadi, jumlahnya bertambah. Penyebabnya, bulan Juni ini baru awal kemarau yang diprediksi bisa mencapai bulan November 2015 mendatang. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban telah menginventarisir daerah potensi kekeringan. “Pendataan telah kita lakukan,” ujar Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Tuban, Teguh Setyo Budi pada Tempo Kamis 25 Juni 2015.

Daerah yang berpotensi kekeringan, yaitu Kecamatan Senori dimana terdapat sembilan desa. Kemudian Kecamatan Grabagan terdapat enam desa, Kecamatan Parengan dengan 11 desa, Kecamatan Semanding dengan enam desa. Selain itu ada Kecamatan Soko dengan lima desa, Kecamatan Kerek ada empat desa dan Kecamatan Montong ada dua desa.



Data rawan kekeringan, bisa terus bertambah, mengingat survei di lapangan masih berlangsung. Menurut Teguh Setyo Budi, selama awal Juli hingga November, pihak BPBD Tuban, kemungkinan banyak turun di lapangan. Di antaranya dengan memantau langsung kawasan yang dianggap membutuhan air atau bahkan kebutuhan pangan.

Seperti di Kecamatan Senori di Kecamatan Grabagan, yang selama ini menjadi langganan kekeringan jika kemarau datang.”Jadi, kami sudah siap, awal kemarau ini,” imbuhnya.

Sementara itu di Desa Sendang, Kecamatan Senori—sekitar 55 kilometer dari Kota Tuban, kini sudah mulai kesulitan air. Kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro ini, hampir tiap tahun mendapat suplai air bersih.

Penyebabnya, sumur tanah yang relatif sulit keluar airnya. Sebagian warga yang menggali sumur, kedalamannya bisa mencapai 100 meter hingga 120 meter. “Desa Sendang, hampir tiap tahun, kekeringan,” ujar Nur Hamid,warga Senori pada Tempo Kamis 25 Juni 2015.

Nur Hamid, yang juga santri di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Senori ini mengakui, warga Desa Sendang, sebagian sudah mempersiapkan tandon air di rumah, tempat ibadah, juga fasilitas umum serta pendidikan.

SUJATMIKO

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

41 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

47 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

51 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

53 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.

Baca Selengkapnya