TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung usul kenaikan bantuan dana bagi partai politik. Menurut JK, pemerintah perlu menyediakan anggaran lebih besar kepada partai politik.
"Saya pikir itu suatu kewajaran karena disesuaikan dengan perkembangan zaman," kata Kalla, di Istana Wakil Presiden, Kamis, 25 Juni 2015.
"Dulu kan angkanya seribu per suara. Tapi itu kan sudah 10 sampai 15 tahun yang lalu. Jadi saya kira memang harus ada kenaikan," bekas Ketua Umum Partai Golkar itu menambahkan.
JK belum tahu besaran kenaikan dana bantuan partai politik. Menurut JK, semuanya tetap harus dibahas bersama Kementerian Dalam Negeri dan jajaran ketua umum partai politik.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengusulkan kenaikan bantuan keuangan untuk partai politik. Tjahjo mengatakan usulan kenaikan itu berkisar 10-20 kali lipat dari sebelumnya. Namun, usulan itu baru akan bisa diajukan dalam penganggaran tahun depan.
Dana bantuan itu diberikan kepada partai politik yang berada di parlemen. Tjahjo juga menjamin penggunaan bantuan anggaran untuk partai politik ini akan dijaga ketat supaya tak diselewengkan. Jika ada salah satu partai politik melanggar maka akan dikenakan sanksi. Yaitu partai politik itu dicabut keikutsertaannya dalam pemilihan umum.
REZA ADITYA
Berita terkait
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham
8 hari lalu
Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.
Baca SelengkapnyaGilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk
9 hari lalu
Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.
Baca SelengkapnyaDigagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina
11 hari lalu
Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.
Baca SelengkapnyaDua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong
12 hari lalu
"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang
23 hari lalu
Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.
Baca SelengkapnyaRekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK
23 hari lalu
Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto
23 hari lalu
Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.
Baca SelengkapnyaUsai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
24 hari lalu
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaLebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK
24 hari lalu
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.
Baca SelengkapnyaArti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu
41 hari lalu
Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.
Baca Selengkapnya