Pemda Jateng Bayar Pajak Kendaraan Lewat Calo, Apa Kata Ganjar?

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 17 Juni 2015 11:45 WIB

Pembayaran pajak kendaraan di loket layanan Samsat Drive Thru. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Semarang - Pegiat antikorupsi di Semarang menyayangkan sikap pemangku satuan perangkat daerah Jawa Tengah yang telah membayar pajak kendaraan operasional dinas melalui calo. Kondisi itu dinilai tak sesuai dengan sikap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang selalu mendengung-dengungkan pemberantasan praktek calo dalam pelayanan pembayaran pajak kendaraan.

“Ini tak sesuai sikap Ganjar yang selalu berjanji untuk efektif dan efisien menggunakan anggaran negara. Namun, selama 2014, SKPD justru menggunakan jasa biro saat membayar pajak STNK,” kata Koordinator Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KP2KKN) Jawa Tengah Muhammad Rofiuddin dalam siaran pers, Rabu, 17 Juni 2015.

Rofiudin menemukan keterlibatan calo dalam pembayaran pajak kendaraan dinas SKPD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Pemprov Jateng 2014. “Di situ menunjukkan jajaran Ganjar Pranowo atau SKPD-SKPD di lingkungan Provinsi Jawa Tengah justru menggunakan biro jasa untuk mengurus pembayaran pajak kendaraan bermotor,” ujar Rofiudin.

Menurut dia, biro jasa adalah istilah halus atau bahasa lain untuk menyebut usaha percaloan. Hasil audit BPK menyebutkan biaya biro jasa pembayaran pajak kendaraan mencapai Rp 136 juta. Uang itu berupa fee biro jasa dan biaya lain-lain yang diperlukan saat pembayaran STNK kendaraan dinas Pemprov Jateng.

Tercatat, biaya yang dikeluarkan setiap SKPD kepada calo untuk mengurus pembayaran pajak sangat bervariasi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jateng, misalnya, harus mengeluarkan Rp 11.291.825; Sekretariat Daerah Rp 51.395.000; Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Rp 10.635.000, Dinas Sosial Rp 9.048.900, RSUD Kelet Rp 6.620.000, Kantor Perwakilan Rp 7.800.000, serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Rp 7.775.600.

Rofiudin menilai sikap lembaga pemerintah yang menggunakan jasa calo untuk membayar pajak kendaraan ini tak masuk akal. Apalagi SKPD sudah memiliki banyak pegawai yang seharusnya bisa mengurus pembayaran kendaraan sendiri.

Gubernur Ganjar Pranowo ketika dimintai konfirmasi menyatakan biro jasa itu bukan calo. Ia menjelaskan pembayaran pajak dilakukan secara kolektif sesuai petunjuk. “Kalau calo itu, kan, yang di pinggir jalan,” tutur Ganjar.

Pembayaran lewat biro jasa itu, menurut Ganjar, dilakukan di sejumlah kantor perwakilan yang jauh dari kantor samsat. “Umpamanya kantor perwakilan Pemprov Jateng di Jakarta,” ucapnya.

Ia menegaskan pembayaran pajak lewat biro jasa itu hanya berlaku bagi kendaraan dinas, sedangkan pajak lain dipastikan dibayar sendiri. Ganjar juga menyatakan siap mengubah pola pembayaran pajak kendaraan dinas di SKPD bila pembayaran pajak selama ini dinilai keliru oleh BPK.

EDI FAISOL






Berita terkait

Kepala Desa Mendapat Uang Pensiun, Pekerjaan Apa Saja yang Mendapat Uang Pensiun Tetap?

1 hari lalu

Kepala Desa Mendapat Uang Pensiun, Pekerjaan Apa Saja yang Mendapat Uang Pensiun Tetap?

UU Desa yang diteken Jokowi menyebutkan kepala desa akan mendapat uang pensiun, Profesi apa lagi yang mendapat uang pensiun tetap?

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

3 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

3 hari lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

3 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

5 hari lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

5 hari lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

8 hari lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

9 hari lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

9 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya