Pegawai KPU mencelupkan jarinya saat mengikuti simulasi pemungutan dan penghitungan suara TPS dalam pemilihan kepada daerah (Pilkada) serentak, di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, 7 April 2015. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemilihan kepala daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta dikejutkan dengan munculnya satu pasang calon independen untuk pemilihan Bupati Gunungkidul, yakni pasangan Benyamin Sudarmadi-Mustangid.
Di DIY, baru pasangan ini yang mencalonkan diri dari calon independen dalam pemilihan kepala daerah di tiga kabupaten yang bakal menggelar pilkada serentak pada Desember 2015. Tiga kabupaten itu adalah Sleman, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunungkidul. “Dari ketiga daerah itu, baru dari Gunungkidul yang muncul calon perseorangan,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta Hamdan Kurniawan, Senin, 15 Juni 2015.
Pasangan Benyamin-Mustangid menyodorkan bukti dukungan dari 64 ribu warga untuk berkompetisi dalam pemilihan kepala daerah. Jumlah itu, dia melanjutkan, lebih besar dari batas terkecil dukungan bagi calon perseorangan di Gunungkidul. “Syarat minimalnya 56 ribu,” ujarnya.
Meski demikian, Komisi akan melakukan verifikasi faktual atas bukti dukungan tersebut. Verifikasi berlangsung satu per satu kepada para pemberi dukungan. Ia mengatakan proses verifikasi merupakan kerja berat bagi penyelenggara pemilu sehingga Komisi diberikan wewenang mengangkat petugas tambahan untuk melakukannya. “Verifikasinya seperti sensus penduduk,” tuturnya.
Hari ini merupakan batas terakhir bagi pendaftaran calon perseorangan dalam pilkada. Jumlah dukungan pencalonan di tiap daerah berbeda sesuai dengan jumlah penduduk. Adapun batas minimal dukungan di Gunungkidul mencapai 56 ribu, di Bantul 68 ribu, dan di Sleman 69 ribu. “Pendaftaran kami buka sampai pukul 16.00 sore ini,” ucapnya.
Adapun masa pendaftaran bagi pasangan calon kepala daerah asal partai politik akan berlangsung 26-28 Juli mendatang.
