Dua Kukang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Sawal, Ciamis

Reporter

Kamis, 11 Juni 2015 08:06 WIB

Kukang Nycticebus Kayan (Sumber: WildBorneo.com.my)

TEMPO.CO, Ciamis - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah 3 Ciamis dan International Animal Rescue (IAR).
melepasliarkan dua ekor Kukang Jawa di Suaka Margasatwa Gunung Sawal, Kabupaten Ciamis.

"Kami lepas di Gunung Sawal," kata Analisis Perlindungan Hutan, BKSDA Wilayah 3 Ciamis, Untung Wantoro usai pelepasliaran Kukang di Blok Cibakokak, Gunung Sawal, Rabu sore, 10 Juni 2015.

Kukang tersebut hasil sitaan pada 2013. Ketika itu kondisi kukang (Nycticebus coucang) sakit parah. "Karena kami bukan ahli rehabilitasi Kukang, maka satwa ini setelah penyitaan direhab oleh ahli dari IAR," katanya.

Koordinator Survei Rilis Monitoring Program IAR wilayah Ciamis, Helmi Mubarok menjelaskan, sebelum benar-benar dilepas di alam bebas, ada sejumlah tahapan yang harus dijalani kukang.

Salah satunya, menjalani proses habituasi di tempat khusus yang dibuat petugas dari IAR di Gunung Sawal. Tempat habituasi dikelilingi oleh fiber plastik supaya kukang tidak lepas ke alam liar.

Di sana juga terdapat pohon kesukaan kukang, yakni pohon nangka. "Jika kukang dalam kondisi normal, proses habituasi hanya sebulan. Setelah itu dilepas ke alam liar," jelas dia.

Di dalam tempat habituasi ini, kukang dipantau tiap malam oleh petugas. Hal ini karena kukang merupakan hewan yang beraktivitas malam hari atau nocturnal. "Tiap malam petugas ke sini," kata Helmi.

Sebelum dimasukkan ke tempat habituasi kukang diberi suplemen dan obat cacing. Selain itu diukur suhu tubuhnya. "Kukang ini habis menempuh perjalanan dari Bogor ke Ciamis," katanya.

Setelah selesai menjalani proses habituasi, kata Helmi, kukang akan dipasangi radiocollar di leher dan chip barcode di bawah ketiak. "Radiocollar untuk pemantauan (keberadaan kukang). Chip barcode untuk menandai kukang yang pernah dipelihara atau kukang yang keluar dari habitat," jelas dia.

CITES, lembaga internasional yang mengurus soal keberadaan satwa liar, memasukkan Kukang Jawa ke dalam daftar 25 satwa yang terancam punah (endangered species). Sedangkan pemerintah Indonesia memasukkan satwa ini ke dalam daftar satwa yang dilindungi.

CANDRA NUGRAHA

Berita terkait

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

20 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

32 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

37 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

37 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

39 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

49 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

58 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

29 Februari 2024

Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

Sebelumnya, BKSDA Aceh menemukan seekor gajah sumatera yang mati di Kabupaten Pidie Jaya.

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

28 Februari 2024

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

26 Februari 2024

Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

Sebelum peristiwa dua warga diduga tewas diterkam, berulang kali laporan diterima perihal penampakan harimau.

Baca Selengkapnya