TEMPO.CO, Solo - Presiden Joko Widodo bakal berada di Solo selama beberapa hari saat pernikahan anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda. Meski demikian, Jokowi tidak akan mengambil cuti.
"Cuti hanya bisa dilakukan saat presiden mengikuti kampanye politik," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno saat ditemui di Surakarta, Sabtu 6 Juni 2015. Saat melakukan kunjungan ke luar negeri, presiden juga hanya perlu memberikan tugas-tugasnya kepada wakil presiden.
Hal itu membuat Jokowi juga tidak mengajukan cuti saat menikahkan anaknya 11 Juni nanti. Sejumlah rangkaian acara membuat Jokowi harus berada di Solo setidaknya selama tiga hari.
"Tugas-tugas kepresidenan masih tetap dilaksanakan," katanya. Karena itu, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet harus selalu mendampingi presiden selama berada di Solo. Dengan demikian, presiden tetap bisa mengambil keputusan-keputusan yang diperlukan dan bisa dikerjakan oleh para menterinya.
Meski tetap bertugas sebagai presiden, Pratikno melanjutkan, Jokowi tidak membutuhkan kantor untuk bekerja. "Perlu saya sampaikan bahwa presiden tidak berkantor di Solo," katanya. Namun, lanjutnya, presiden tetap melaksanakan tugas kepresidenan meski berada di Solo.
Pratikno juga mengatakan bahwa pihaknya tidak menyiapkan ruang rapat jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang harus dibiarakan oleh presiden dengan menterinya. "Saat ini teknologi sudah semakin canggih," katanya. Dia mengaku sering melakukan rapat dengan presiden melalui teknologi telekonference.
Perwakilan keluarga, Anggit Nugroho mengatakan bahwa Jokowi memiliki sebuah ruang kerja di rumahnya. Ruang kerja itu sudah ada jauh sebelum Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Surakarta. "Ada di dalam rumah sebelah kiri," katanya. Dulunya, ruang kerja itu biasa digunakan untuk mengatur perusahaan mebel yang dimilikinya.
AHMAD RAFIQ
Berita terkait
Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis
23 menit lalu
Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili
26 menit lalu
Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan
1 jam lalu
Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.
Baca SelengkapnyaDitunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja
1 jam lalu
Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
2 jam lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaDirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik
2 jam lalu
PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air
Baca SelengkapnyaJokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit
3 jam lalu
Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.
Baca SelengkapnyaJokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo
4 jam lalu
Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.
Baca SelengkapnyaLuhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?
6 jam lalu
Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?
Baca SelengkapnyaPasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan
20 jam lalu
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.
Baca Selengkapnya