Jokowi Ingin Pembebasan Tahanan Politik Papua Diprioritaskan

Reporter

Kamis, 4 Juni 2015 22:00 WIB

Tahanan politik yang sedang menjani hukuman mendapatkan grasi dari Presiden Jokowi di Lapas Abepura, Jayapura, 9 Mei 2015. TEMPO/Cunding Levi

TEMPO.CO, Jakarta - Staf khusus Presiden, Lenis Kagoya, mengaku mendapatkan instruksi dari Presiden Joko Widodo untuk memprioritaskan pembebasan tahanan politik di Papua.


Mengutip pernyataan Jokowi, Lanis, menjelaskan tanggung jawab pemerintah tak hanya melepaskan para tahanan. Namun pemerintah siap membantu mereka selepas dari penjara.


''Kalau mau jadi PNS, akan kami angkat. Mau jadi pengusaha kami modali. Mereka bau bangun rumah atau sekolah, juga kami kabulkan,'' kata Lanis usai bertemu dengan Jokowi di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 4 Juni 2015.


Menurut Lanis, untuk memuluskan rencana itu, dalam waktu dekat akan ada peretemun dengan kementerian terkait. Adapun jumah tahanan yang masih berada di dalam penjara hampir 100 orang. Dari jumlah tersebut, Lanis mengaku sudah memegang 36 nama yang terus diawasi. ''Apakah nanti akan dilepas atau tidak itu prerogatif presiden,'' ujarnya.


Sabtu, 9 Mei 2015 lalu, Jokowi memberikan grasi kepada lima narapidana politik saat berkunjung ke Papua. Mereka adalah Apotnalogolik Lokobal, Numbungga Telenggen, Kimanus Wenda, Linus Hiluka, dan Jefrai Murib.


Advertising
Advertising

Mereka dipenjarakan terkait kasus pembobolan gudang senjata kdi Markas Kodim Wamena, 4 April 2003. Mereka dihukum penjara mulai dari 19 tahun hingga seumur hidup.


Setidaknya terdapat 60 tahanan politik di Papua dan Maluku yang dipenjara karena menuntut kemerdekaan dari Indonesia.


Lenis mengklaim dirinya adalah yang mengajukan grasi atas pembebasan lima tahanan politik di Papua. Sebab pada dasarnya tak ada warga Papua yang ingin menjadi tahanan politik. Mereka bertindak melawan hukum karena minimnya perhatian dari pemerintah.


Lanis mengatakan, selama ini ada akar masalah yang tak tersentuh, yang menyebabkan warga Papua melakukan gerakan separatis. Banyak warga Papua yang merasa tak diajak serta dalam membangun daerahnya.


Namun Lanis mengapresiasi langkah Jokowi yang melakukan pendekatan secara rutin dengan warga Papua. Bahkan Jokowi berjanji akan berkunjung ke Papua minimal tiga kali setahun. ''Pendekatannya bukan dengan kekerasan, tapi pembangunan. Ini buktinya, saya orang gunung di Papua yang masuk istana.''


FAIZ NASHRILLAH


Berita terkait

AS Bebaskan Sekutu Presiden Venezuela dengan Imbalan Pembebasan Tahanan Warga Amerika

21 Desember 2023

AS Bebaskan Sekutu Presiden Venezuela dengan Imbalan Pembebasan Tahanan Warga Amerika

Venezuela dan Amerika Serikat melakukan pertukaran tahanan seiring menurunnya ketegangan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Batas Usia Capres-Cawapres Sebut-sebut Nama Sutan Sjahrir, Begini Profilnya

17 Oktober 2023

Putusan MK Batas Usia Capres-Cawapres Sebut-sebut Nama Sutan Sjahrir, Begini Profilnya

Hakim MK Guntur Hamzah berpendapat secara historis Indonesia pernah dipimpin warga negara berusia di bawah 40 tahun. Dia adalah Sutan Sjahrir.

Baca Selengkapnya

Pelajar SMA di Arab Saudi Divonis 18 Tahun Penjara karena Beri Dukungan ke Tahanan Politik

24 September 2023

Pelajar SMA di Arab Saudi Divonis 18 Tahun Penjara karena Beri Dukungan ke Tahanan Politik

Arab Saudi menjatuhkan hukuman penjara 18 tahun pada Manal al-Gafiri, perempuan pelajar SMA karena memberikan dukungan pada tahanan politik.

Baca Selengkapnya

Para Perempuan Terpidana Mati Iran Bakar Penjara

17 September 2023

Para Perempuan Terpidana Mati Iran Bakar Penjara

Perempuan terpidana mati Iran ini memprotes manajemen penjara dengan membakar pakaian mereka.

Baca Selengkapnya

Tidak Masuk dalam Kesepakatan Tahanan Iran-AS, Penduduk AS yang Dipenjara Mogok Makan

15 Agustus 2023

Tidak Masuk dalam Kesepakatan Tahanan Iran-AS, Penduduk AS yang Dipenjara Mogok Makan

Kesepakatan antara Iran dan AS membebaskan lima tahanan, tetapi tidak termasuk seorang penduduk tetap AS yang ditahan di Iran sejak 2016

Baca Selengkapnya

Sambut Tahun Baru, Junta Myanmar Bebaskan Lebih dari 3.000 Tahanan

17 April 2023

Sambut Tahun Baru, Junta Myanmar Bebaskan Lebih dari 3.000 Tahanan

Menurut kelompok aktivitas, sedikitnya 17.460 orang masih ditahan dan 3.240 telah dibunuh oleh junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Prihatin atas Pemenjaraan Uskup Nikaragua

12 Februari 2023

Paus Fransiskus Prihatin atas Pemenjaraan Uskup Nikaragua

Paus Fransiskus menyuarakan keprihatinannya atas penahanan Uskup Nikaragua, Rolando Alvarez, yang dijatuhi hukuman lebih dari 26 tahun.

Baca Selengkapnya

Khamenei Turun Gunung, Iran Berikan Grasi Puluhan Ribu Tahanan

5 Februari 2023

Khamenei Turun Gunung, Iran Berikan Grasi Puluhan Ribu Tahanan

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberikan grasi kepada puluhan ribu tahanan.

Baca Selengkapnya

Jelang COP27, Pemenang Hadiah Nobel Tuntut Mesir Bebaskan Tahanan Politik

3 November 2022

Jelang COP27, Pemenang Hadiah Nobel Tuntut Mesir Bebaskan Tahanan Politik

15 pemenang Nobel mengirimkan surat ke PBB, Dewan Eropa, dan beberapa kepala negara seperti Prancis, Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis, supaya bersuara di COP27 membebaskan ribuan tahanan politik.

Baca Selengkapnya

Jejak Kamp Tahanan Politik di Indonesia

7 Oktober 2022

Jejak Kamp Tahanan Politik di Indonesia

Para tahanan politik peristiwa 1965 ini menjalani kerja paksa di Pulau Buru, Maluku, Plantungan di Jawa Tengah, hingga penjara Tangerang.

Baca Selengkapnya