TEMPO.CO, Malang - Sekitar 200-an mahasiswa kedokteran yang tergabung dalam Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran di Malang mengkampanyekan bahaya merokok. Mereka membagikan selebaran, berorasi dan membentangkan poster bahaya merokok. Kampanye ini dilakukan memperingati hari tanpa tembakau yang diperingati setiap tanggal 31 Mei. Mereka juga membagikan jeruk kepada warga di Balaikota, taman kota, dan Stasiun Kota Malang, Jawa Timur.
"Kami bagikan 50 kilogram jeruk. Jeruk sebagai antioksidan menangkal radikal bebas asap rokok," kata Koordinator aksi, Irfandinata, Senin 1 Juni 2015. Selain membagikan jeruk kepada pengunjung, sejumlah dokter juga dilibatkan untuk menjelaskan bahaya asaap rokok. Mereka mengajak para perokok mengurangi dan berhenti merokok.
"Para perokok tak akan berhenti gara-gara aksi ini," katanya. Namun, mengajak para perokok untuk memperhatikan dampak di sekitarnya. Perokok pasif bisa terpapar asap rokok dan merugikan kesehatan. Untuk itu, para perokok tak merokok di kawasan publik seperti taman, stasiun dan Balai Kota.
Mereka bisa merokok di ruangan khusus merokok agar tak merugikan orang lain. Sedangkan bagi anak-anak dan remaja diminta tak menyentuh rokok. Tujuannya, untuk mencegah dampak buruk kesehatan akibat merokok. "Masa depannya masih panjang," katanya.
Sedangkan bagi orang tua agar tak memberikan contoh merokok kepada anak-anak. Menurutnya, anak-anak yang merokok banyak dipengaruhi orang tuanya. Menurutnya jumlah perokok anak-anak dan remaja terus meningkat. "Remaja dan anak-anak sangat rentan. Yang menyebabkan orang tuanya sendiri," katanya.
"Saya ingin berhenti merokok tapi susah," kata Zainul salah seorang warga di Stasiun Kota Malang. Zainul lantas membuang puntung rokok dan menerima buah jeruk dari mahasiswa. Warga tampak antusias menerima poster, selebaran dan buah jeruk.
"Dicoba berhenti pela-pelan Pak," kata seorang mahasiswa bernama Muslimah.
Mereka juga meminta Pemerintah menyediakan ruangan khusus untuk perokok. Sehingga dapat mengurangi dampak masyarakat terpapar asap rokok. Sejumlah tempat seperti Fakultas Kedokteran telah mendeklarasikan kawasan bebas rokok.
EKO WIDIANTO
Berita terkait
Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Ini Sejarah dan Tujuannya
31 Mei 2023
Hari Tanpa Tembakau Sedunia dirayakan setiap tanggal 31 Mei. Hal ini dirayakan untuk membuat masyarakat sadar bahaya & risiko kesehatan akibat rokok.
Baca SelengkapnyaAsal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia
31 Mei 2023
Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day diperingati tahunan tiap 31 Mei
Baca SelengkapnyaAksi Pungut Puntung Rokok Menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia
28 Mei 2023
Menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia, World Clean-up Day Indonesia dan Lentera Anak menggelar Aksi Pungut Puntung Rokok di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKomnas Pengendalian Tembakau Sebut Kenaikan Cukai Tak Akan Efektif, Ini Usulannya
3 Februari 2023
Komisi Nasional (Komnas) Pengendalian Tembakau kembali mendorong pelaksanaan rencana pemerintah untuk melarang penjualan rokok secara batangan atau ketengan.
Baca SelengkapnyaHari Ini 17 Tahun Lalu, Larangan Iklan Tembakau di Uni Eropa Diberlakukan
31 Juli 2022
Larangan iklan tembakau itu terkandung dalam Tobacco Advertising Directive yang sebelumnya telah disahkan oleh Parlemen dan Dewan Eropa tahun 2003.
Baca SelengkapnyaSurvei GATS: Perokok Dewasa di Indonesia Naik
2 Juni 2022
Hasil survei GATS juga menunjukkan adanya kenaikan prevalensi perokok elektronik hingga 10 kali lipat.
Baca SelengkapnyaHari Tanpa Tembakau Sedunia, Momen Pas Berhenti Merokok
1 Juni 2022
Dokter paru menyebut Hari Tanpa Tembakau Sedunia merupakan momentum yang tepat untuk s meningkatkan edukasi terhadap bahaya rokok.
Baca SelengkapnyaSerikat Buruh Rokok Kritik Seremoni Hari Tanpa Tembakau: Road Map Tak Jelas
31 Mei 2022
Kalangan serikat pekerja rokok di Yogyakarta menolak dan mengkritik seremoni tahunan Hari Tanpa Tembakau yang diperingati setiap 31 Mei.
Baca SelengkapnyaHari Tanpa Tembakau: Bahaya Dampak Perokok Pasif bagi Ibu Hamil
31 Mei 2022
Hari Tanpa Tembakau mengingatkan bahaya rokok bukan saja kepada mereka yang merokok tapi juga perokok pasif, terutama ibu hamil dan anak-anak.
Baca SelengkapnyaHari Tanpa Tembakau Sedunia: 600 Ribu Perokok Pasif Meninggal Setiap Tahun
31 Mei 2022
Setiap 31 Mei dunia memperingati Hari Tanpa Tembakau. Merokok bukan saja mengancam kesehatan tapi juga lingkungan. Ini penjelasannya.
Baca Selengkapnya