TEMPO.CO, Kupang - Sedikitnya 65 imigran gelap asal Bangladesh dan Srilanka, Senin pagi, 1 Juni 2015 diamankan Kepolisian Resor Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), setelah terdampar di pesisir Rote Barat. Mereka diduga hendak mencari suaka ke Australia.
"Ada 65 orang yang diamankan di Rote Barat. Mereka terdampar di sana dan diamankan," kata Kepala Kepolisian Resor Rote Ndao Ajun Komisaris Besar Hidayat kepada Tempo.
Puluhan imigran yang diamankan itu berasal dari Bangladesh dan Srilangka. Diduga mereka hendak mencari suaka ke Australia. "Untuk sementara ini mereka masih diamankan di Mapolres," katanya.
Rencananya imigran ini akan dievakuasi ke Kupang dengan menggunakan kapal fery besok, Selasa, 2 Juni 2015.
Hal senada diungkapkan Kepala Imigrasi Kupang Agus Dwianto. Ia mengatakan pihaknya sudah menerima laporan terkait diamankan 65 imigran tersebut. "Laporannya sudah, tapi kami masih menunggu untuk evakuasi ke Kupang," kata Agus.
Modus mereka, menurut Agus, sama seperti yang lalu, yakni hendak mencari suaka ke Australia. Para imigran itu akan ditampung sementara di salah satu hotel di Kupang karena rumah detensi imigrasi overload. "Mereka akan ditempatkan di rudenim yang masih kosong," ujar dia.
YOHANES SEO
Berita terkait
Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?
2 hari lalu
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina
Baca SelengkapnyaSekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas
6 hari lalu
Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.
Baca SelengkapnyaRibuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh
14 hari lalu
Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan
Baca SelengkapnyaDubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia
37 hari lalu
BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia
Baca SelengkapnyaKapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR
46 hari lalu
Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka
Baca SelengkapnyaCerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI
58 hari lalu
Umar Syarif, 56 tahun, sudah 24 tahun berada di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta. WNA asal Bangladesh ini sudah betah dan tak ingin pulang
Baca SelengkapnyaTujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?
1 Maret 2024
Sedikitnya 46 orang tewas dan 22 lainnya luka parah di ibu kota Bangladesh, Dhaka, setelah kebakaran besar terjadi di sebuah restoran.
Baca SelengkapnyaKebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas
1 Maret 2024
Kebakaran hebat melanda sebuah restoran di gedung berlantai 6 di Bangladesh. Banyak korban tewas.
Baca SelengkapnyaBerkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan
17 Februari 2024
Setiap pengungsi Rohingya diharuskan membayar 100 ribu taka atau setara Rp 15,7 juta kepada 3 tersangka untuk pergi ke Indonesia.
Baca Selengkapnya14 Polisi Perbatasan Myanmar Kabur ke Bangladesh, Ada Apa?
5 Februari 2024
Sebanyak 14 anggota polisi penjaga perbatasan Myanmar melarikan diri ke Bangladesh akibat meningkatnya bentrokan dengan Tentara Arakan
Baca Selengkapnya