Menteri Pertanian Amran Sulaiman, menjawab pertanyaan awak media soal isu beras plastik/palsu yang ramai diberitakan, adalah tidak benar dan telah meminta Mabes Polri untuk mengusut dan menindak tegas penyebar isu yang meresahkan masyarakat tersebut. Makassar, 27 Mei 2015. TEMPO/Hariandi Hafid
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Budi Waseso mengatakan masih menunggu hasil uji terhadap beras plastik yang dilakukan Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor. Pengujian yang dilakukan dua lembaga pendidikan itu diperlukan sebagai pendapat tambahan atas hasil pemeriksaan sebelumnya. Sebelumnya, telah ada pengujian yang dilakukan oleh Sucofindo, Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri.
"Untuk lebih meyakinkan masyarakat apakah memang ada kadar plastik atau tidak. Jadi kami serahkan sampel yang sama ke laboratorium pangan IPB," kata Budi di kantornya, Jumat, 29 Mei 2015. Hasilnya nanti akan ia buka ke publik, "Agar tidak simpang-siur."
Dari tiga badan yang memeriksa sampel beras temuan, hanya Sucofindo yang menemukan kandungan plastik dalam beras itu. Sedangkan BPOM dan Kepolisian tak menemukan unsur kimia apa pun. "Kami sudah lakukan pemeriksaan sesuai standar lab, kami jamin akurat. Hasil kami tidak ada unsur plastik maupun unsur kimia lainnya," kata Budi.
Meski begitu, mantan Kapolda Gorontalo tersebut mengatakan belum tentu temuan Sucofindo salah. "Mungkin mereka ada standar sendiri. Karena mereka bisa mengetahui hasilnya dalam waktu relatif singkat," kata Budi.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
1 hari lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.