Begini Syarat Islah Golkar Versi Agung Laksono  

Reporter

Editor

Anton Septian

Minggu, 24 Mei 2015 15:51 WIB

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla berpidato membuka dialog tingkat tinggi Pemanfaatan Gelombang Bonus Demografi, di Hotel Pullman, Jakarta, 20 April 2015. Jusuf Kalla mengatakan bonus demografi yang dimiliki Indonesia harus dibarengi dengan kualitas sehingga tidak menjadi beban pembangunan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional Jakarta, Agung Laksono, tak jadi bertemu dengan Jusuf Kalla hari ini. Sekretaris Jenderal Zainuddin Amali mengatakan pertemuan lanjutan untuk membahas rencana islah terbatas itu bakal digelar pekan depan.

"Pak Agung ada acara keluarga di luar kota. Mungkin Selasa atau Rabu pekan depan baru bertemu dengan Pak JK," kata Amali di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Minggu, 24 Mei 2015.

Pertemuan pertama Agung dengan Kalla dilakukan pada Rabu pekan lalu, setelah Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta mengabulkan gugatan Aburizal Bakrie. Kubu Aburizal sendiri sudah bertemu Kalla seusai sidang PTUN. Tadi malam, Aburizal kembali menemui Kalla di rumah dinas Kalla untuk merumuskan islah terbatas demi keikutsertaan Golkar dalam pemilihan kepala daerah.

Agung Laksono mengatakan pihaknya masih menyusun rumusan teknis islah tersebut. Ia tidak akan menemui Kalla hari ini. "Nanti saja," katanya. "Tim teknis masih menyusun mekanisme kerja sama. Intinya, pendaftaran calon hanya satu pintu, tidak ada kubu Agung atau Aburizal," kata Agung.

Agung membantah jika islah terbatas itu disebut untuk merumuskan kepengurusan baru yang akan menandatangani surat pencalonan kepala daerah. Menurut dia, islah dilakukan hanya untuk menjaring calon menjelang pendaftaran pemilihan kepala daerah.

"Bukan soal kepengurusan, tapi pilkada. Kami tetap lakukan banding soal kepengurusan," kata Agung.

Agung mengajukan permohonan banding karena majelis hakim mengeluarkan putusan di luar gugatan atau ultra petita. "Menghidupkan kembali kepengurusan Munas Riau yang demisioner itu melebihi kewenangan. Kalau dijalankan, memperparah ketidakpastian hukum," katanya. Mereka akan mengajukan permohonan banding besok siang.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

18 jam lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

11 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

19 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

20 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

20 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

21 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

24 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

30 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

30 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

36 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya