Tes Senjata Baru, Dor! Anak Buah Kasat Sabhara Tertembak  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 23 Mei 2015 16:41 WIB

Ilustrasi. tribune.com.pk

TEMPO.CO, Makassar - Kepala Satuan Sabhara Kepolisian Resor Besar Kota Makassar Ajun Komisaris Besar Hardeni diduga tak sengaja menembak anak buahnya, Ajun Inspektur Satu Simamorang, di Markas Kepolisian Sektor Rappocini, Rabu malam, 20 Mei 2015.

Beruntung, senjata yang digunakan bukan senjata api dengan peluru tajam, melainkan senjata semacam flash ball alias pelontar gas air mata dengan bentuk yang lebih kecil. Simamorang mengalami luka ringan pada pelipis kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Kepala Polrestabes Makassar Komisaris Besar Fery Abraham membenarkan peristiwa itu. "Memang benar ada kejadian itu karena tiba-tiba senjata baru itu meletus. Insiden itu sama sekali tidak disengaja," kata Fery saat dihubungi Tempo, Jumat, 22 Mei.

Dari informasi yang dihimpun Tempo, peristiwa itu terjadi saat Simamorang bersama rekannya beristirahat setelah menjalankan tugas pengamanan Hari Kebangkitan Nasional. Simamarong bertugas mengawal sekaligus meredam demonstrasi mahasiswa yang berujung bentrok di depan Universitas Muhammadiyah, Makassar, di Jalan Sultan Alauddin.

Saat berada di Markas Polsek Rappocini untuk beristirahat, Hardeni memegang senjata baru miliknya. Tak disangka, senjata itu meletus dan mengenai Simamarong yang berada di dekatnya.

Beruntung, senjata yang dipakai atasannya itu tidak mematikan. "Isinya bukan peluru tajam, melainkan semacam serbuk merica yang hanya membuat mata perih," ucap Fery.

Disinggung soal tindak lanjut perbuatan Hardeni, Fery mengatakan sejauh ini belum ada proses lanjutan di Unit Propam. "Mana ada pimpinan yang sengaja menembak anak buah sendiri? Untuk apa?" ujarnya.

Konfirmasi secara terpisah, Hardeni membantah insiden itu. "Tidak ada itu. Tidak ada," katanya.

Wakil Direktur Lembaga Bantuan Hukum Makassar Zulkifli Hasanuddin mengatakan, sengaja atau tidak, kasus penembakan terhadap Simamorang oleh atasannya mesti diusut Unit Propam. Hal itu untuk mengetahui apakah ada pelanggaran disiplin maupun kode etik yang dilakukan Hardeni. "Tidak boleh dibiarkan tanpa ada proses lanjut," tuturnya.

Menurut Zulkifli, penembakan terhadap Simamorang, kendati menggunakan peluru yang tidak mematikan, merupakan pembelajaran bagi aparat kepolisian untuk lebih berhati-hati memakai senjata. "Bila saja pimpinannya memegang senjata api dengan peluru tajam, meski tak disengaja, ceritanya bisa berbeda," ujarnya.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

Penembakan Sesama Polisi di Bogor Terjadi di Rusun Polri, Dua Anggota Jadi Tersangka

27 Juli 2023

Penembakan Sesama Polisi di Bogor Terjadi di Rusun Polri, Dua Anggota Jadi Tersangka

Mabes Polri akhirnya buka suara soal kasus penembakan sesama polisi di Rusun Polri Cikeas Bogor. Dua anggota Polri ditangkap.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Kapolda Metro Jaya Kasih Support ke Kadiv Propam Polri, Fadil Imran: Adik Saya

14 Juli 2022

Beredar Video Kapolda Metro Jaya Kasih Support ke Kadiv Propam Polri, Fadil Imran: Adik Saya

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mendatangi Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Mabes Polri untuk memberikan dukungan dalam kasus penembakan.

Baca Selengkapnya

Profil Seno Sukarto, Eks Jenderal dan Ketua RT di Rumah Kadiv Propam

14 Juli 2022

Profil Seno Sukarto, Eks Jenderal dan Ketua RT di Rumah Kadiv Propam

Seno Sukarto kesal lantaran polisi tidak berkomunikasi dengannya saat memeriksa kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Kronologi Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam Polri, Ini Penjelasan Kapolres Metro Jaksel

12 Juli 2022

Kronologi Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam Polri, Ini Penjelasan Kapolres Metro Jaksel

Polisi juga mengirimkan tim psikologi untuk memberikan terapi psikologi terhadap orang yang ada di TKP, termasuk istri Kadiv Propam Polri.

Baca Selengkapnya

Penembakan Polisi di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Polres Metro Jakarta Selatan Periksa Barang Bukti

12 Juli 2022

Penembakan Polisi di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Polres Metro Jakarta Selatan Periksa Barang Bukti

Barang bukti yang ditemukan di TKP penembakan polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo itu akan dibawa ke laboratorium forensik.

Baca Selengkapnya

Catatan Akhir Tahun, Komnas HAM Soroti Kasus di Tamilouw dan Maybrat

28 Desember 2021

Catatan Akhir Tahun, Komnas HAM Soroti Kasus di Tamilouw dan Maybrat

Komnas HAM saat ini memprioritaskan agar para pengungsi bisa kembali ke desa mereka di Maybrat.

Baca Selengkapnya

Kasus Polisi Tembak Polisi di Lombok Timur, Polda NTB: Ditembak Jarak Dekat

27 Oktober 2021

Kasus Polisi Tembak Polisi di Lombok Timur, Polda NTB: Ditembak Jarak Dekat

Direskrimum Polda NTB Kombes Hari Brata mengatakan anggota polisi Brigadir Kepala MN menembak Brigadir Satu HT, dari jarak dekat.

Baca Selengkapnya

Polisi Filipina Diduga Tembak Rekannya Karena Kalah Adu Panco

2 Juni 2021

Polisi Filipina Diduga Tembak Rekannya Karena Kalah Adu Panco

Seorang polisi di Manila, Filipina, diduga menembak mati seorang rekannya setelah dia kalah dalam adu panco.

Baca Selengkapnya

Penembakan Pria Kulit Hitam di Minneapolis karena Polisi Salah Cabut Pistol

13 April 2021

Penembakan Pria Kulit Hitam di Minneapolis karena Polisi Salah Cabut Pistol

Bukti rekaman penembakan pria kulit hitam bernama Daunte Wright menunjukkan polisi salah mengambil alat setrum dan malah mencabut pistol.

Baca Selengkapnya

Ada Telepon Misterius Sebelum Briptu Hedar Ditembak Mati di Papua

13 Agustus 2019

Ada Telepon Misterius Sebelum Briptu Hedar Ditembak Mati di Papua

Briptu Hedar ditemani seniornya di kepolisian berkendara menuju Kampung Usir.

Baca Selengkapnya