Semalam Tunggu Jokowi,100 Siswa Letoi Tak Dapat Kartu Pintar

Reporter

Kamis, 21 Mei 2015 19:53 WIB

Warga berkumpul saat Presiden Joko Widodo membagikan KKS, KIS, KIP dan Kartu Aistensi Sosial di kantor Desa Asrikaton, Kec. Pakis, Kab. Malang, Jawa Timur, 21 Mei 2015. Kartu Aistensi Sosial adalah kartu bagi penyandang Disabilitas. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Malang—Puluhan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Cendika Bangsa, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, berbaring malas-malasan di sisi halaman Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Kamis, 21 Mei 2015. Mereka nampak keletihan.

Ternyata para siswa itu sudah menginap satu malam di pesantren yang berada di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang itu. Mereka menunggu pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis siang, 21 Mei 2015.

Kepala SMK Cendika Bangsa, Rachmat Farich, mengatakan ada sekitar 100 siswa yang dibawa ke pesantren asuhan Kiai Lukman Al-Karim tersebut karena mereka masuk daftar penerima KIP. “Ada 149 siswa sebenarnya yang mendapat KIP, tapi yang mau datang hanya 100 orang,” kata Rachmat sebelum rombongan presiden tiba.

Semula, kata Rachmat, ia berencana membawa seluruh siswanya. Namun rencana berubah setelah dia mendapat masukan dari pengasuh pesantren bahwa penjagaan pondok oleh pasukan pengamanan presiden sangat ketat. Satu-satunya akses jalan ke Pesantren Bahrul Maghfiroh dari arah pusat Kota Malang ditutup aparat keamanan sehingga siswa SMK Cendika Bangsa bisa-bisa gagal memasuki lokasi kegiatan.

Berkat bantuan pengasuh pesantren dan Pemerintah Kota Malang, akhirnya seratus siswa SMK Cendika Bangsa dan beberapa guru diangkut Rabu malam, pukul 21.00, dengan menggunakan bus milik Pemerintah Kota Malang. Seluruh anggota rombongan tidur bersama ribuan siswa lainnya yang mendapat KIP dan KIS.

Mereka tidur berhimpitan dan harus bangun pagi untuk antre mandi. Mereka sarapan dengan menu seadanya. “Tadi pagi saya bangun jam dua pagi karena kamar mandinya dipakai orang banyak sehingga harus mengantre,” kata Tamara, salah seorang siswa SMK Cendika Bangsa Jurusan Perhotelan.

Namun, antusiasme siswa berbuah kekecewaan. Mereka lelah menunggu dan gagal bertemu presiden. Agenda bersalaman dengan Jokowi pun batal karena tidak masuk dalam daftar penerima "kartu sakti" tersebut. Alhasil, banyak siswa berwajah lesu dan hanya duduk-duduk menyebar di halaman menunggu bus yang akan mengangkut mereka pulang ke Kepanjen.

Presiden Jokowi lancar membagikan 9.870 KIS, 7.216 KIP, 1.435 kartu keluarga sejahtera, dan bantuan bagi 41 orang dengan kecacatan berat (ODKB). Seluruh kartu diserahkan secara simbolik kepada sejumlah perwakilan di wilayah Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu. Selain itu, Presiden juga membagi 18 sepeda, masing-masing enam sepeda untuk tiap lokasi pembagian.

Presiden didampingi Ibu Negara Iriana, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Tiga kepala daerah, yakni Bupati Malang Rendra Kresna, Wali Kota Malang Mochamad Anton, dan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, hadir di masing-masing lokasi pembagian kartu.

ABDI PURMONO

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

8 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

8 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

8 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

10 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

11 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

12 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

12 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

12 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

13 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

14 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya