Kiat Pembantu Rumah Tangga, Darwati, Jadi Sarjana Terbaik
Editor
Kodrat setiawan
Kamis, 21 Mei 2015 15:23 WIB
TEMPO.CO, Semarang - Darwati, 23 tahun, pembantu rumah tangga asal Kabupaten Grobogan, mampu meraih gelar sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tujuh Belas Agustus, Semarang. Darwati, yang mengambil jurusan manajemen bisnis, telah diwisuda bersama rekan-rekannya satu almamater pada Kamis siang, 21 Mei 2015.
Sebagai PRT, Darwati menyisihkan sebagian upahnya agar bisa meraih cita-cita yang diimpikan. “Saya sisihkan Rp 500 ribu dari upah Rp 900 ribu per bulan. Lainnya saya buat wira-wiri kuliah dari uang makan setiap akhir pekan,” kata Darwati seusai wisuda di kompleks Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kota Semarang, siang tadi.
Prinsip menghemat Darwati jalani sebagai PRT sembari kuliah dengan biaya semester Rp 700 ribu dan satuan kredit semester mencapai Rp 2,5 juta. “Kos saya numpang di kontrakan anak majikan di Semarang,” ujar Darwati, yang mengikuti kuliah tiga hari dalam sepekan.
Darwati mengakui tak mudah menempuh pendidikan perguruan tinggi sambil bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Darwati, anak petani kecil asal Kampung Bulungan, Kecamatan Todan, Kabupaten Blora, harus meluangkan waktu sepekan tiga kali dan mengerjakan tugas kuliah sambil tetap menjalani tugas rumah tangga. “Akhirnya lulus juga, alhamdulillah IP saya 3,68,” tutur Darwati dengan mata berbinar.
Sekretaris Program Studi Manajemen Bisnis di FISIP Universitas Tujuh Belas Agustus, Semarang, Slamet Riyono, menyatakan, meski PRT, Darwati dikenal rajin kuliah. “Buktinya ia mampu mengungguli rekan-rekannya satu jurusan,” ucap Slamet.
Menurut Slamet, yang juga salah satu pembimbing skripsi Darwati, mahasiswinya itu tercatat sebagai wisudawan terbaik di jurusannya. “Darwati menulis skripsi tentang perilaku konsumen dengan fokus penelitian kecenderungan pembelian sejumlah produk di masyarakat,” Slamet menjelaskan.
Saat kuliah, Darwati juga aktif dibanding mahasiswa lain. Dia cenderung kritis dan mudah memahami materi perkuliahan.
EDI FAISOL