Hukum Baca Quran Langgam Jawa, Menteri Agama Lempar ke Ulama  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Rabu, 20 Mei 2015 16:24 WIB

Lukman Hakim Saifuddin tersenyum kepada wartawan sebelum dilantik menjadi Menteri Agama oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, 9 Juni 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyerahkan hukum bacaan Al-Quran dengan langgam Jawa kepada para ulama. Menurut dia, para ulama di Majelis Ulama Indonesia yang memiliki otoritas menentukan haram-tidaknya langgam Jawa dalam bacaan Al Quran.

"Kami serahkan ke ulama, ormas Islam, terutama yang ada di MUI di mana pun, agar mereka (yang menentukan hukum langgam)," kata Lukman di Jakarta, Rabu, 20 Mei 2015. Lukman menambahkan, ulama merupakan orang yang kredibel dan mengerti agama dengan baik. "Kami akan ikuti putusan ulama mayoritas terkait dengan hal ini."

Lukman memahami perbedaan pendapat terkait dengan langgam Jawa dalam bacaan Al-Quran, yang dilantunkan qari Muhammad Yasser Arafat di Istana pada peringatan Isra Mikraj beberapa hari lalu. Pembacaan Al-Quran langgam itu kemudian memunculkan pro dan kontra. Acara Isra Mikraj di Istana tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo dan sejumlah duta besar negara Islam. Qori Yaser Arafat melantunkan Surah An-Najm ayat 1-15 dengan cengkok atau langgam Jawa.

"Kami mengerti, di tengah masyarakat, ada pandangan beragam terkait dengan qiraah tilawah khas Nusantara. Langgam Jawa ini untuk menunjukkan kebudayaan dan pemeliharaan khasanah Islam yang baik untuk disebarluaskan di Nusantara lewat bacaannya," tutur politikus Partai Persatuan Pembangunan ini.

Lukman menjelaskan, ada ulama yang membolehkan langgam selain qiraah sab'ah atau tujuh jenis bacaan pakem yang telah ada sejak awal Islam. "Sejauh tajwidnya (hukum membaca huruf) terjaga dengan baik dan tidak mengubah makna kalimat yang dibaca pada ayat Al-Quran," tuturnya.

Langgam ini, ucap Lukman, juga untuk memperkaya khasanah Islam yang telah tumbuh sejak ratusan tahun lalu. Banyak penyebar Islam memadukan nilai-nilai agama ke tradisi yang berkembang. Langgam Jawa pun, ujar Lukman, bukan merupakan hal baru.

"Meski bukan baru sama sekali, kami sempat menutup musabaqah hafalan Al-Quran tingkat ASEAN dan Asia-Pasifik di Istana Wapres pada Maret lalu dengan membacakan Al-Quran dengan langgam Jawa. Acara ini juga dihadiri juri skala internasional, dan mereka tahu itu tapi tidak lantas mengharamkan."

ANTARA | FAIZ NASHRILLAH‎

Berita terkait

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

8 hari lalu

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

9 hari lalu

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

20 hari lalu

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.

Baca Selengkapnya

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

21 hari lalu

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?

Baca Selengkapnya

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

22 hari lalu

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama

Baca Selengkapnya

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

23 hari lalu

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

Jemaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta telah merayakan Idul Fitri. Bagaimana asal usul jemaah asuhan Mbah Benu ini?

Baca Selengkapnya

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

27 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

31 hari lalu

Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

Kemenag mewajibkan calon pengantin ikut bimbingan perkawinan. Jika tidak, pengantin tak bisa mencetak buku nikah.

Baca Selengkapnya

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

40 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

Tercapai tiga rekomendasi yang disepakati 13 PTKH.

Baca Selengkapnya

Ditjen Bimas Hindu Bahas Juknis Pelaksanaan Pendidikan Widyalaya

41 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Bahas Juknis Pelaksanaan Pendidikan Widyalaya

Ditjen Bimas Hindu berupaya menyelesaikan 13 regulasi turunan dari Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2024 tentang Pendidikan Widyalaya.

Baca Selengkapnya