Polisi Identifikasi 17 Organisasi Berpaham Radikal

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 12 Mei 2015 05:40 WIB

Panglima TNI Jenderal Moeldoko (kiri), dan Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti (kanan), melakukan salam komando di markas 700/Raider di Makassar, 11 Mei 2015. Panglima TNI bersama Kapolri memberikan pengarahan kepada 2.000 Prajurit TNI dan Polri. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO , Makassar: Kepolisian Republik Indonesia mengidentifikasi sekitar 17 organisasi berpaham radikal di negara ini. Organisasi berpaham radikal itu mendapat pengawasan ketat dari aparat penegak hukum. Langkah ini untuk mencegah adanya aksi-aksi yang mengarah ke tindak pidana terorisme.

"Sekitar 17 organisasi itu dalam pemantauan," kata Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti seusai memberikan pengarahan ke prajurit TNI-Polri di Markas Batalyon Infantri 700/Rider di Makassar, Senin, 12 Mei.

Kepala Polri tak merinci 17 organisasi berpaham radikal itu, tapi di antaranya adalah Mujahidin Indonesia Timur dan Laskar Jundullah.

Kepolisian juga mewaspadai organisasi yang disinyalir dipengaruhi oleh Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS). Dalam arahannya ke para prajurit TNI-Polri, Badrodin menyebut organisasi berpaham radikal itu berbahaya lantaran bisa menyebarkan paham yang berpotensi mengusik NKRI. Karena itu, deteksi dini mesti ditingkatkan.

Badrodin berpendapat penegakan hukum seperti operasi penumpasan teroris tidak menjamin kelompok teror itu akan hilang dari muka bumi. Menurut dia, perlu usaha yang lebih giat, khususnya pada upaya pencegahan. Karena itu, kepolisian dan TNI berusaha menggalakan program kontra-radikalisme dan deradikalisasi di tengah masyarakat.

Untuk merealisasikan upaya pencegahan itu, polisi mengoptimalkan kinerja aparat hingga ke tingkat desa. Badrodin menyebut peran Babinsa maupun Babinkamtibmas amat penting untuk menyokong usaha mencegah dan memberantas paham radikal dan terorisme. "Kami juga memberdayakan ulama-ulama," tuturnya.

Khusus di Sulawesi, Badrodin menyebut Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan merupakan daerah yang disinyalir menjadi kantong gerakan kelompok berpaham radikal dan terorisme. Hal itu terbukti dengan penangkapan sejumlah terduga teroris di dua daerah itu. Kedua provinsi itu juga mempunyai potensi konflik yang tinggi.

Ihwal keberadaan ISIS maupun organisasi berpaham radikal yang mendukung ISIS, Badrodin menyebut polisi tak bisa langsung melakukan penindakan. Sebab, sampai kini, tak ada instrumen hukum yang mengaturnya. "Kalau cuma bawa bendera ISIS, mau diapakan. Susah ditindak sebelum melakukan perbuatan pidana lain," ucapnya.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko menambahkan TNI bersama kepolisian terus berusaha mencegah tumbuh-kembangnya paham radikalisme dan terorisme di negara ini. TNI sendiri telah melakukan upaya, khususnya dalam upaya pencegahan. Pasalnya, penegakan hukum merupakan domain Koorps Bhayangkara. "Dalam konteks preventif, kita telah lakukan," katanya.

Contoh peran serta TNI membantu kepolisian menumpas teroris terlihat saat melakukan latihan militer di Poso, beberapa waktu lalu. Digempurnya Gunung Biru yang diketahui sebagai tempat persembunyian teroris Poso membuat kelompok radikal itu terpaksa keluar. Hal itu memudahkan kepolisian menangkap sejumlah teroris Poso jaringan Santoso.

TRI YARI KURNIAWAN


Berita terkait

Suap Tambang Ilegal Ismail Bolong

23 November 2022

Suap Tambang Ilegal Ismail Bolong

Ismail Bolong, mantan anggota polisi Kepolisian Resor Samarinda mengaku acap menyetor miliaran uang kepada para jenderal di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Brigadir J dan Peran Ferdy Sambo Dibongkar di DPR Besok, Kapolri Dipanggil

23 Agustus 2022

Pembunuhan Brigadir J dan Peran Ferdy Sambo Dibongkar di DPR Besok, Kapolri Dipanggil

Bambang Wuryanto memastikan rapat Komisi III DPR dengan Kapolri, Rabu besok, berlangsung terbuka, bahas pembunuhan Brigadir J dan peran Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Sebut Ferdy Sambo Bisa Dijerat Pasal Berlapis di Kasus Brigadir J

9 Agustus 2022

Pakar Hukum Sebut Ferdy Sambo Bisa Dijerat Pasal Berlapis di Kasus Brigadir J

Peran Irjen Ferdy Sambo dalam kasus tewasnya Brigadir J diungkap oleh ajudannya Bharada E dalam Berita Acara Pemeriksaan

Baca Selengkapnya

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup

Baca Selengkapnya

Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar

26 Maret 2022

Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar

Pengawasan dan pemantauan dari kepolisian untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa stok minyak goreng curah terjamin dan harga penjualannya sesuai HET.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tinjau Stok Minyak Goreng Curah di Jawa Timur

26 Maret 2022

Kapolri Tinjau Stok Minyak Goreng Curah di Jawa Timur

Kapolri menegaskan kepada pihak distributor untuk segera mendistribusikan bahan pokok tersebut untuk memenuhi kebutuhan dari masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

10 Februari 2022

Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang

Baca Selengkapnya

Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

8 September 2021

Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.

Baca Selengkapnya

Ada yang Korupsi Dana Bansos, Kapolri : Saya Sikat

16 Juni 2020

Ada yang Korupsi Dana Bansos, Kapolri : Saya Sikat

Jangan korupsi dana bantuan sosial, Kapolri Jenderal Idham Azis bakal menindak tegas.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers: Jurnalis Indonesialeaks Punya Jam Terbang Tinggi

13 Oktober 2018

Dewan Pers: Jurnalis Indonesialeaks Punya Jam Terbang Tinggi

Ketua Dewan Pers akan mengundang wartawan yang tergabung dalam Indonesialeaks yang mengungkap kasus dugaan suap untuk petinggi Polri.

Baca Selengkapnya