Kisruh Yogya: Saat Sultan Sebut Perintah Tuhan Lewat Leluhur  

Reporter

Senin, 11 Mei 2015 07:10 WIB

GKR Ratu Hemas mendampingi Ngarso Dalem Sri Sultan HB X pada saat menjelaskan serta meluruskan isi Sabda Raja di Panembahan, Yogyakarta, 8 Mei 2015. Sri Sultan menuturkan Buwono jika diartikan "jagat alit". Sedangkan Bawono artinya "jagad besar". TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO , Yogyakarta- Sultan Hamengku Bawono X menjelaskan mengenai isi Sabda Raja pada Jumat petang, 8 Mei 2015. Sebuah kursi berwarna merah dipajang di tengah karpet bermotif di atas pendopo Ndalem Wironegaran Yogyakarta. Ada bantal merah berukuran kecil yang disandarkan ke kursi.

Sultan yang datang bersama dengan permaisuri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas bersama keempat anak perempuan dan dua menantu itu memilih duduk tanpa kursi alias lesehan. Bantal berpenampang datar dan lebar dipilih untuk tempat duduknya.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” ucap Sultan menyapa sekitar 100 orang yang hadir dan duduk lesehan mengelilinginya.

Lembaran berisi Sabda Raja dan Dhawuh Raja dikeluarkannya. Sultan memastikan lembaran itu asli, bukan fotokopi. Dalam lembaran berbahasa Jawa bagongan (bahasa keraton) itu tak ada ucapan salam pada awal dan akhir lembaran.

“(Sabda Raja dan Dhawuh Raja) ini dari Gusti Allah Gusti Agung kuwasa cipta. Masak mengucapkan salam,” kata Sultan yang mengenakan batik lengan panjang berwarna ungu muda.

Asal-muasal Sabda Raja dan Dhawuh Raja itu pun memunculkan pro-kontra. Sebab, Sultan mengklaim keduanya muncul atas perintah Tuhan melalui leluhurnya sehari sebelum disampaikan di Sitihinggil.

Sebelum menerima “wahyu”, Sultan melakukan laku prihatin yang menjadi kebiasaannya sedari muda. Penjelasan tersebut sulit diterima nalar oleh masyarakat kebanyakan. Ihwal “wahyu” ini belakangan menjadi perdebatan di kalangan adik Sultan yang menolak kedua sabda itu. Seperti dikemukakan adik tirinya, Gusti Bendara Pangeran Haryo Yudhaningrat, bahwa yang mendapat perintah Tuhan hanyalah nabi.

Tapi Sultan punya alasan. “Itu sangat pribadi. Hanya bisa dirasa, bukan dipikir. Orang Jawa kan dipenggalih. Kalau dipikir itu penuh kepentingan dan nafsu,” kata Sultan.

Sore itu, putri sulung Sultan sudah berganti nama dan gelar menjadi Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram itu tampak menyimak penjelasan ayahnya. Selain keluarga, tampak hadir Ketua Sekretariat Bersama Keistimewaan DIY Widihasto Wasana Putra, Ki Demang, dan ustad Jazir dari Masjid Jogokariyan.

Sultan mengatakan penjelasan Sabda Raja dan Dhawuh Raja itu atas permintaan masyarakat, bukan atas keinginannya. Pemilihan tempat di rumah anaknya dan bukan di Keraton Kilen juga ada alasannya. Dia belum berkenan keraton dijadikan tempat berkumpul banyak orang seperti saat itu. “Nanti menimbulkan prasangka. Seolah saya mengumpulkan massa untuk berlawanan dengan saudara-saudara saya,” kata dia.

PITO AGUSTIN RUDIANA


Baca juga: Video Penangkapan Artis Mirip Amel Alvi







Advertising
Advertising




Berita terkait

Sultan Hamengku Buwono X Jawab Komentar Ade Armando Soal Dinasti: Silakan Diubah Undang-Undangnya

4 Desember 2023

Sultan Hamengku Buwono X Jawab Komentar Ade Armando Soal Dinasti: Silakan Diubah Undang-Undangnya

Sultan Hamengku Buwono X menyatakan dirinya hanya menjalani amanat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Orang Ramaikan Gelaran SiBakul Sport Fest 2023 Di Stadion Mandala Krida Yogyakarta

10 September 2023

Ribuan Orang Ramaikan Gelaran SiBakul Sport Fest 2023 Di Stadion Mandala Krida Yogyakarta

Dalam satu kegiatan lomba lari saja, ada 3.500 peserta mengikuti event lari SiBakul Sport Fest melintasi jalur sumbu Filosofis Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan Ini di Yogya, Jangan Lewatkan Dua Hari Parade Gamelan Nusantara

25 Agustus 2022

Libur Akhir Pekan Ini di Yogya, Jangan Lewatkan Dua Hari Parade Gamelan Nusantara

Parade gamelan Nusantara ini akan diikuti 50 seniman karawitan dan bakal berkeliling ke sejumlah titik di wilayah Kulon Progo.

Baca Selengkapnya

Saat SBY Menyinggung Perannya Lahirkan UU Keistimewaan Yogya

9 April 2018

Saat SBY Menyinggung Perannya Lahirkan UU Keistimewaan Yogya

SBY menyinggung perannya menelurkan UU Keistimewaan Yogya pada saat ia jadi presiden. SBY minta kader Demokrat dukung Keistimewaan Yogya.

Baca Selengkapnya

Bela Amien Rais, PAN: Rakyat Yogyakarta Sulit Punya Hak Tanah

22 Maret 2018

Bela Amien Rais, PAN: Rakyat Yogyakarta Sulit Punya Hak Tanah

PAN Yogya membela pernyataan Amien Rais soal bagi-bagi sertifikat oleh Jokowi. PAN meminta pemerintah melihat masalah pertanahan di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Rela Jadi Plt Gubernur

9 Oktober 2017

Sultan Hamengku Buwono X Rela Jadi Plt Gubernur

Presiden Jokowi baru akan melantik Sultan Hamengku Buwono X pada 16 Oktober mendatang. Sultan Hamengku Buwono siap jadi Plt Gubernur.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta sumbang warisan budaya tak benda terbanyak

4 Oktober 2017

Yogyakarta sumbang warisan budaya tak benda terbanyak

DI Yogyakarta menyumbang 18 warisan budaya. Kantongi sertifikat penetapan Warisan Budaya Tak Benda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Baca Selengkapnya

Jatuh Saat Balap ARRC, Wahyu Aji Jalani Operasi Tangan di Yogya

26 September 2017

Jatuh Saat Balap ARRC, Wahyu Aji Jalani Operasi Tangan di Yogya

Pembalap Yamaha Racing Indonesia, Wahyu Aji menjalani operasi tangan kirinya setelah mengalami kecelakaan di Asia Road Racing Championship (ARRC)

Baca Selengkapnya

Isu Raja Perempuan, MUI Yogya: Sultan Sebaiknya Tetap Laki-laki

15 September 2017

Isu Raja Perempuan, MUI Yogya: Sultan Sebaiknya Tetap Laki-laki

MUI berharap kalangan internal keraton bisa segera menyelesaikan polemik dengan tetap berpijak pada Al Quran dan Hadist.

Baca Selengkapnya

Buwono atau Bawono? Pelantikan Gubernur DIY Diminta Ditunda

13 September 2017

Buwono atau Bawono? Pelantikan Gubernur DIY Diminta Ditunda

Pelantikan Sultan HB X dan Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY aka dilaksanakan Oktober 2017 mendatang.

Baca Selengkapnya