Kakatua Diselundupkan Dalam Botol Plastik, Polisi Cari CCTV

Reporter

Rabu, 6 Mei 2015 20:45 WIB

Petugas memperlihatkan kakatua jambul kuning yang berada di dalam botol air mineral kosong setelah berhasil diamankan dari perdagangan satwa liar ilegal di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, 4 Mei 2015. Sebanyak 24 Kakaktua jambul kuing dimasukkan ke dalam botol mineral kosong. Suryanto/Anadolu Agency/Getty Images

TEMPO.CO, Surabaya-Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menyatakan masih menyelidiki dalang di balik penyelundupan sejumlah burung kakatua dalam botol plastik bekas air minum mineral. Penyelundupan itu kembali terungkap dan berhasil digagalkan pada Senin, 4 Mei 2015.

Kepala Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak Ajun Komisaris Besar Arnapi mengatakan, pihaknya menyelidiki dengan cara mencari rekaman kamera closed-circuit television (CCTV) di atas kapal yang mengangkut penumpang dan satwa selundupan itu. Sejauh ini polisi baru menetapkan satu tersangka yakni MY, 38 tahun, yang diketahui membawa burung-burung langka dalam botol itu di atas KM Tidar yang berlayar dari Papua-Makassar-Surabaya-Jakarta itu.

“Dengan melihat rekamannya nanti bisa diketahui burung-burung itu sebenarnya milik siapa,” kata Arnapi, Rabu 6 Mei 2015.

Menurut Arnapi penyidik telah memeriksa tiga anak buah KM Tidar. Namun mereka, menurut Arnapi, mengaku tidak tahu-menahu pemilik kakatua tersebut karena dibawa oleh penumpang dalam tas yang sama dengan milik penumpang lainnya. “Sampai saat ini tersangkanya masih satu yaitu MY, warga Mojokerto, itu,” kata dia.

Ketika diperiksa, Arnapi mengungkapkan, MY berdalih baru sekali menyelundupkan satwa dilindungi itu. Namun polisi tak percaya begitu saja. Berdasarkan modusnya, polisi curiga MY telah melakukan hal yang sama berulang kali. “Sampai saat ini kami masih mendalami kasusnya,” kata Arnapi.

Secara keseluruhan Polres Pelabuhan Tanjung Perak berhasil menggagalkan penyelundupan 22 ekor Kakatua jambul kuning dan seekor Bayan hijau. Upaya penyelundupan itu terbongkar setelah polisi curiga pada seorang penumpang yang turun dari kapal KM Tidar jurusan Papua-Makassar-Surabaya-Jakarta. Setelah digeledah, didapatilah burung-burung dalam botol itu yang disimpan dalam kardus.

Penyelundupan burung langka lewat kapal laut juga terungkap pada awal Maret lalu. Saat itu Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menemukan puluhan burung Kakatua di KM Gunung Dempo. Kapal ini merupakan kapal yang sama ketika ratusan satwa dilindungi juga ditemukan pada Februari sebelumnya, dalam pelayaran sebaliknya.

Modusnya saat itu adalah menyembunyikan burung-burung malang itu dalam loker bawah tempat tidur penumpang. Sebagian lainnya dikurung di ruang isolasi berukuran 3x2 meter yang biasa ditujukan untuk tersangka kriminal di atas kapal. Sebagian burung itu ditemukan mati.

MOHAMMAD SYARRAFAH

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya